Sudah tidak sedikit lagi yang mengetahui bahwa perkembangan anak usia dini mencakup beberapa aspek, diantaranya adalah perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, sosial emosional, kognitif, bahasa, dan seni. Pada kesempatan kali ini, penulis akan sedikit memaparkan pengetahuan mengenai perkembangan bahasa anak usia dini.
Bahasa merupakan suatu simbol yang diberikan oleh individu untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan individu yang lain, bahasa meliputi daya cipta dan sistem aturan. Jika dihubungkan dengan anak usia dini, bahasa menjadi salah satu sarana yang penting dalam kehidupannya. Â Dengan berkomunikasi, anak akan mendapatkan feedback atau bisa berhubungan dan berinteraksi dengan orang lainbaik di lingkungan, sekolah, keluarga, atau lingkungan umum yang lainnya. Dengan berkomunikasi pula anak dapat berbagi pengalaman atau bertukar cerita dengan teman sebayanya. Selain itu, berkomunikasi yang dilakukan anak dapat meningkatkan intelektual atau kecerdasan yang dimiliki anak.
Agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, anak dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa. Bahasa merupakan faktor intrinsik yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan bahasa, anak dapat mengenal dan memahami dirinya sendiri, orang-orang dan lingkungan yang berada disekitarnya. Dengan berbahasa, anak dapat mengutarakan ide-ide, gagasan dan pemikiran serta hal-hal yang disukai maupun tidak disukainya. Dengan kemampuan berbahasa yang dimilikinya, anak dapat berkomunikasi dengan sesama meskipun dari latar belakang budaya yang berbeda (Jahja, 2011).
Bahasa memiliki tiga aspek, adapun aspek-aspek tersebut adalah:
1. Tata bahasa (pembentukan frasa), aspek ini termasuk dalam tahap perkembangan sintaksis dan pragmatik
2. Makna (penggunaan kata-kata dan morfem), aspek ini termasuk dalam tahap perkembangan morfologis dan semantik
3. Bunyi atau memproduksi fonem, sebelum anak bisa memahami tulisan, hendaknya anak tersebut memahami kata-kata lisan terlebih dahulu.
Perkembangan bahasa yang terjadi pada anak terjadi dalam beberapa tahapan, diantaranya adalah:
1. Tahap Pra Lingual
Tahap pra lingual terjadi dimana saat anak berusia 0 -- 1 tahun. Pada tahap pra lingual ini, anak biasanya mengoceh kepada keluarga, orang terdekat atau orang tuanya. Pada tahap ini anak menerima stimulus yang diberikan oleh orang terdekatnya secara pasif, namun anak dapat menunjukkan respon yang berbeda pada tiap orang. Misalnya, ketika anak di ajak ibu atau ayahnya bergurau, maka ia akan menunjukkan ekspresi tertawa, tetapi bisa juga berganti ekspresi menangis ketika didekati oleh orang yang dirasa belum dikenal olehnya.
2. Tahap Lingual