Byakuya dengan semangat memberitahu satu-satunya pilihan mereka. Yaitu melakukan simulasi, mengatur waktu pemisahan dan lokasi pendaratan, penyesuaian posisi, dan pemisahan. Lalu, simulasi, sistem program Soyuz, dan mengaktifkan roket pengendali arah untuk penentuan posisi.
Setelah itu memisahkan kapal pendaratan. Kapal itu akan melakukan penerbangan sub-orbital mengikuti hukum newton. Lalu memasuki atmosfir. Di atmosfir akan terjadi gesekan dari lokasi pendaratan target terjadi. Selepas itu membuka paratus dan mendarat di dekat pantai kujukuri, Chiba.
Mereka semua keculai Lillian benar-benar terkejut sampai melotot. Di antara mereka berkata kalau semuanya berdasarkan simulasi sambil memperlihatkan wajah terkejut. Yakov mengatakan kalau simulasi Byakuya tidak bisa dipercaya. Byakuya  mengatakan mereka hanya perlu menghitung dan melakukan percobaan sampai mereka benar.
Byakuya yang sangat percaya diri mengatakan mereka akan melakukannya dan mendekati perhitungan yang tak terbatas sampai mereka mendapatkannya. Mereka benar-benar mengeluh. Meskipun komputernya yang akan menghitung, tapi merekalah yang harus mengaturnya. Lillian sama sekali tidak mengerti. Ia bertanya apakah mereka bisa melakukannya.
Byakuya mengatakan mengulangi percobaan berkali-kali, itulah ilmu pengetahuan. Itulah bagian yang menarik. Yakov yang mendengar kalimat itu langsung mengamuk sampai merobek bajunya.
Yakov memberi arahan kepada Connie dan Lillian untuk memilih sumber daya yang dibawa kembali ke bumi. Darya dan Shamil akan bertugas di sistem pemrograman kapal angkasa. Byakuya dan dirinya akan bertugas dalam simulasi pendaratan. Yakov mengamuk karena ia bersemangat.
14 jam setelah pembatuan. Yakov terlihat kelelahan karena tidak bisa mengurangi kesalahan prediksi lokasi pendaratan. Byakuya hanya terdiam. Connie yang berada dibelakang mereka mengatakan itu karena atmosfir bumi yang tidak menentu. Jika mereka tidak bisa mengurangi kesalahannya, mereka harus mendarat di Kazakhstan seperti rencana sebelumnya.
Byakuya yang tersenyum dan menangkat jempolnya mengatakan untuk tidak khawatir karena ini pasti berhasil. Lalu Shamil berkata, Byakuya yang memutuskan semua ini. Shamil juga berkata apakah pergi ke Jepang itu keputusan yang tepat di waktu darurat seperti ini. Byakuya terkejut karena ucapannya.
Shamil dengan wajahnya yang serius mengatakan kalau ia tidak ingat membiarkan Byakuya mengambil alih rencana itu. Darya mencoba menghentikan amarah Shamil. Byakuya yang tidak emosi mengatakan untuk akui rencananya mulai sekarang. Shamil menunjuk Byakuya untuk tidak bermain-main dan mengganti topik pembicaraan. Shamil seolah tidak terima kalau Byakuya menjadi ketua.
Mereka yang berenang di udara berkat tidak adanya gravitasi, Byakuya mendekati Shamil. Di depan wajahnya, Byakuya mengatakan kalau Shamil yang menjadi ketuanya. Byakuya tidak pernah berpikir untuk menjadi ketua sejak awal dan dirinya memang tidak tertarik. Lagi pula, komandan kapal itu adalah Yakov. Byakuya hanya menggunakan kemampuan otaknya yang ia miliki. Yaitu cara untuk membuat rencana nekat ini bershasil. Shamil hanya terdiam tak berkutik.
Tiba-tiba, Lillian datang dan menyuruh mereka berdua untuk tidur. Mereka tidak sadar kalau mereka sudah bekerja selama 20 jam tanpa henti. Karena itulah mereka frustasi karena kelelahan.