Artikel ini akan memuat kelanjutan dari manga spin-off Dr. Stone. Sedikit mengulas pada chapter 1, diperlihatkan bumi yang sudah mengalami pembatuan. Byakuya ayah dari Senku, berusaha untuk menolong umat manusia. Terjadi perdebatan antara mereka yang selamat dari bencana itu. Meskipun akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke bumi dan menyelamatkan umat manusia.Â
Oh ya, bagi yang belum membaca chapter 1, dipersilahkan untuk membacanya terlebih dahulu biar paham kelanjutan ceritanya.
Manga Dr. Stone Reboot : Byakuya chapter 2.
Pada awal panel, diperlihatkan Byakuya yang sedang memakan mi. Byakuya mengatakan perjalanan kembali ke bumi dengan kapal angkasa Soyuz akan terasa seperti jatuh secara cepat daripada penerbangan. Itu sama halnya dengan melempar batu dari ISS ke bumi. Oh ya, ISS itu stasiun luar angkasa internasional.
Mereka harus menjaga kesalahan prediksinya di dalam 10 KM. Perkataan Yakov itu membuat Lillian bertanya apakah itu sulit. Lalu, Byakuya menjelaskan kalau itu seperti melemparkan telur burung puyuh dari puncak gunung Fuji ke halaman sekolah di Kagoshima. Lillian kaget dengan penjelasannya.
6 jam, 20 menit setelah pembatuan. Byakuya melihat ke jendela memperhatikan bumi yang mengalami pembatuan. Yakov tiba-tiba memanggilnya dan bertanya apakah dirinya sudah memikirkan ide yang bagus. Byakuya mengambil laptopnya dan menjelaskannya.
Pertama titik dimana mereka akan mendarat. Byakuya mengatakan ini adalah lokasi yang ia rekomendasikan (sambil memperlihatkan kepada mereka). Byakuya meneriakkan lokasi tersebut, yaitu pantai kujukuri, Chiba. Mereka semua setuju dengan titik pendaratannya, kecuali Lillian yang kebingungan kenapa mereka semua langsung setuju.
Mereka berempat bertanya-tanya apakah ada yang salah. Lillian tahu mereka semua adalah profesor, bahkan Lillian tahu salah satu alasan dibalik itu. Lillian melihat Byakuya dan mengatakan lokasi pendaratannya itu dekat dengan Tokyo, jadi Byakuya bisa menemui Senku. Byakuya hanya terdiam.
Darya mengatakan kalau itu bukan alasan terpenting. Darya menanyakan kepada Byakuya yang dimana harusnya ia tahu bagian mana yang tersulit. Bagian tersulitnya adalah mengurangi kesalahan prediksi lokasi pendaratan, begitulah kata Byakuya.
Byakuya pun mengingatkan perjalanan mereka menuju bumi bagaikan telur puyuh yang dilempar. Saat itu juga Byakuya memegang telur puyuh. Untuk mendarat tepat di lokasi yang ditargetkan itu mustahil. Itulah kenapa mereka biasanya mendarat di area luas yang terbuka, dan menunggu tim penyelamat untuk menjemput mereka. Tapi, kali ini tidak ada pertolongan untuk mereka.
Jika mereka mendarat di laut, mereka harus mencoba mendarat di tempat yang dekat dengan pantai sebisa mungkin. Lalu, berenang ke pantai dengan sekuat tenaga. Lillian kaget dengan penjelasan Byakuya karena itu pasti mustahil. Byakuya mengatakan tak masalah. Jika mereka mencoba yang terbaik, mereka mungkin akan mendarat di dekat pantai.
Byakuya dengan semangat memberitahu satu-satunya pilihan mereka. Yaitu melakukan simulasi, mengatur waktu pemisahan dan lokasi pendaratan, penyesuaian posisi, dan pemisahan. Lalu, simulasi, sistem program Soyuz, dan mengaktifkan roket pengendali arah untuk penentuan posisi.
Setelah itu memisahkan kapal pendaratan. Kapal itu akan melakukan penerbangan sub-orbital mengikuti hukum newton. Lalu memasuki atmosfir. Di atmosfir akan terjadi gesekan dari lokasi pendaratan target terjadi. Selepas itu membuka paratus dan mendarat di dekat pantai kujukuri, Chiba.
Mereka semua keculai Lillian benar-benar terkejut sampai melotot. Di antara mereka berkata kalau semuanya berdasarkan simulasi sambil memperlihatkan wajah terkejut. Yakov mengatakan kalau simulasi Byakuya tidak bisa dipercaya. Byakuya  mengatakan mereka hanya perlu menghitung dan melakukan percobaan sampai mereka benar.
Byakuya yang sangat percaya diri mengatakan mereka akan melakukannya dan mendekati perhitungan yang tak terbatas sampai mereka mendapatkannya. Mereka benar-benar mengeluh. Meskipun komputernya yang akan menghitung, tapi merekalah yang harus mengaturnya. Lillian sama sekali tidak mengerti. Ia bertanya apakah mereka bisa melakukannya.
Byakuya mengatakan mengulangi percobaan berkali-kali, itulah ilmu pengetahuan. Itulah bagian yang menarik. Yakov yang mendengar kalimat itu langsung mengamuk sampai merobek bajunya.
Yakov memberi arahan kepada Connie dan Lillian untuk memilih sumber daya yang dibawa kembali ke bumi. Darya dan Shamil akan bertugas di sistem pemrograman kapal angkasa. Byakuya dan dirinya akan bertugas dalam simulasi pendaratan. Yakov mengamuk karena ia bersemangat.
14 jam setelah pembatuan. Yakov terlihat kelelahan karena tidak bisa mengurangi kesalahan prediksi lokasi pendaratan. Byakuya hanya terdiam. Connie yang berada dibelakang mereka mengatakan itu karena atmosfir bumi yang tidak menentu. Jika mereka tidak bisa mengurangi kesalahannya, mereka harus mendarat di Kazakhstan seperti rencana sebelumnya.
Byakuya yang tersenyum dan menangkat jempolnya mengatakan untuk tidak khawatir karena ini pasti berhasil. Lalu Shamil berkata, Byakuya yang memutuskan semua ini. Shamil juga berkata apakah pergi ke Jepang itu keputusan yang tepat di waktu darurat seperti ini. Byakuya terkejut karena ucapannya.
Shamil dengan wajahnya yang serius mengatakan kalau ia tidak ingat membiarkan Byakuya mengambil alih rencana itu. Darya mencoba menghentikan amarah Shamil. Byakuya yang tidak emosi mengatakan untuk akui rencananya mulai sekarang. Shamil menunjuk Byakuya untuk tidak bermain-main dan mengganti topik pembicaraan. Shamil seolah tidak terima kalau Byakuya menjadi ketua.
Mereka yang berenang di udara berkat tidak adanya gravitasi, Byakuya mendekati Shamil. Di depan wajahnya, Byakuya mengatakan kalau Shamil yang menjadi ketuanya. Byakuya tidak pernah berpikir untuk menjadi ketua sejak awal dan dirinya memang tidak tertarik. Lagi pula, komandan kapal itu adalah Yakov. Byakuya hanya menggunakan kemampuan otaknya yang ia miliki. Yaitu cara untuk membuat rencana nekat ini bershasil. Shamil hanya terdiam tak berkutik.
Tiba-tiba, Lillian datang dan menyuruh mereka berdua untuk tidur. Mereka tidak sadar kalau mereka sudah bekerja selama 20 jam tanpa henti. Karena itulah mereka frustasi karena kelelahan.
Lillian juga menyarankan untuk memikirkan hal tersebut lebih baiknya dilanjutkan setelah mereka tidur dan makan. Itulah cara yang benar untuk melakukannya. Mendengar sarannya membuat Byakuya dan Shamil terpesona.
Byakuya yang masih berenang di udara sambil melihat langit-langit dihampiri oleh Lillian. Byakuya tidak bisa tidur karena ia tidak bisa berhenti memikirkan cara supaya rencananya berhasil. Lillian mengatakan jika mereka tidak bisa memikirkan cara untuk mendarat di Jepang, mereka bisa menemukan cara untuk bertemu dengan Senku kecil bersama.
Jika mereka bisa mendarat di Jepang, Byakuya akan menemukan Senku dan menghidupkannya apapun yang terjadi. Meskipun sebenarnya, Senku bisa menemukan cara untuk lolos dari pembatuan. Senku dan mereka semua akan menyelamatkan manusia. Tapi itu hanyalah sebuah alasan. Sejujurnya, Byakuya hanya ingin bertemu dengan Senku.
20 jam, 12 menit setelah pembatuan. Byakuya berteriak kalau dirinya sudah menemukan solusinya. Itu membuat mereka semua bertanya-tanya. Mereka hanya perlu memasukkan ketidakpastian dari atmosifr bumi ke algoritme komputer. Itu membuat Connie dan Yakov terkejut karena Byakuya ingin menghitung massa jenis atmosfir.
Connie menjelaskan mereka perlu super komputer dan program khusus untuk menghitung sesuatu yang rumit itu. Dan di kapal itu tidak punya super komputer. Byakuya sambil tertawa mengatakan mereka mempunyainya. Byakuya menunjukkan kepada mereka semua, Rei.
Rei adalah super komputer. Dan lagi, mereka semua terkejut. Mereka semua memberikan pujian kepada Byakuya kecuali Shamil. Shamil berkata dalam hati, meski itu terlihat ceroboh, tapi Shamil akan mencari cara untuk membuatnya terjadi. Jadi, itulah apa yang akan dikatakan seorang ketua.
Begitulah chapter 2 dari manga Dr. Stone Reboot : Byakuya. Mereka memikirkan cara agar tidak terjadi kesalahan pendaratan. Meskipun terjadi perdebatan antara Byakuya dan Shamil, Byakuya berhasil menemukan solusinya. Tunggu untuk chapter 3 nya. Semoga terhibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H