Mohon tunggu...
ALFINA FISA MUNTASYA
ALFINA FISA MUNTASYA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

membaca karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tunda tapi Tak Terulang

12 November 2024   08:20 Diperbarui: 12 November 2024   08:45 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari ia bertemu dengan teman lamanya yaitu Letta, Dissa segera menghampiri nya untuk meminta maaf karena tahu ia yang salah.

"Hai Letta masih ingat aku? Aku mau minta maaf soal kejadian waktu itu, saat itu aku terbawa emosi jadi tak bisa terkendali." "iya tidak apa-apa, aku juga sudah memaafkan ku Dis." "jadi kita baikan?." Tanya Dissa sedikit ragu "iya kita baikan, tapi kala kamu ada tugas jangan nanti-nanti terus, kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, kalau bisa diselesaikan sekarang ya sekarang nanti terburu lupa." Tutur Letta sambil tersenyum pada Dissa. Baiklah kita ketemu lagi besok ya.

Dissa tersadar dari renungannya karena suara petir yang sangat keras, ia bingung sudah berapa lama ia melamun?, 

Dissa tersadar bahwa kehidupan terus berlanjut tak kenal sedih atau bahagia seseorang dan di setiap kegagalan pasti ada keberhasilan yang menanti, sejujurnya Dissa menyesal karena sering mengatakan 'nanti' pada tugas-tugas atau sesuatu yang seharusnya segera ia kerjakan hingga dirinya pun lupa, ia tak menyangka bahwa kata 'nanti bisa merubah kehidupan esok harinya, namun Dissa masih tetap bersyukur karena ia bisa bekerja di pabrik dengan gaji yang cukup dan bisa membiayai hidup dia  dan ibunya, sekedar kata nanti bisa merubah hidupnya. Sekarang ia sudah jadi wanita dewasa yang  berjuang untuk bertahan hidup. 

Dissa teringat akan teman lamanya, Dissa pun menghubungi Letta untuk bertemu di keesokan hari untuk melepaskan rindu, dan saling bertukar cerita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun