Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepenghuluan adalah Sistem Pemerintahan Islam Warisan Islamisasi Nusantara

28 Juli 2021   22:07 Diperbarui: 28 Juli 2021   22:24 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulama Keturunan Pengisalam Di barabai, Sumber: Dokumen Keluarga Palajau barabai

Dalam kasus demak, para pengislam berhasil mengislam Raden Patah seorang Pangeran dari majapahit dan mengangkatnya menjadi sultan pertama demak, dalam waktu tidak lama kemudian mereka membangun Giri, cerebon dan banten, 

begitu pula dalam kasus berdirinya kesultanan Banjar yang disponsori oleh Demak berhasil menghadirkan islam sebagai agama utamanya, Pangeran Samudera di islamkan oleh Penghulu Demak dan kemudian diangkat menjadi sultan Banjar, begitu pula dengan para bangsawan Daha dipedalaman yang telah dikalahkan juga diislamkan yang mana keturunan bangsawan Daha yang bergelar Andin, Rama, dan Anang masih eksis hingga hari ini. 

Penulis sendiri melihat berdirinya kerajaan Banjar ini sebagai sebuah kemenangan besar utama bagi pengislam dalam kampanye islamisasi di Nusantara. Saat demak masih mempunyai wilayah kecil di utara jawa dan belum berhasil mengalahkan Majapahit dan Blambangan di Pedalaman, tapi di lain tempat diplomasi para pengislam berhasil melobi Kerajaan Daha di pedalaman menghentikan peperangan, Kesultanan Banjar mereka dirikan mewarisi wilayah Kerajaan Daha yang sangat luas meliputi tiga perempat pulau Kalimnatan dan penting di tengah-tengah Nusantara. Kerajaan Daha adalah kerajaan terbesar dan terluas wilayahnya dinusantara dijaman itu setelah Majapahti telah meredup, islamnya kerajaan Daha memperlihatkan wajah baru Islam yang besar dalam peta Nusantara.

Kesuksesan pendirian kesultanan demak dan kesultanan Banjar kemungkinan besar ingin mengulang suksesnya para pengislam sebelumnya dalam mengislamkan raja malaka yang memberikan pengaruh luar biasa dalam perkembangan islam khususnya di semenanjung malaya dan utara pulau kalimantan hingga filipina seabad sebelumnya, pengislam pun dipercaya mempunyai jaringan kekerabatan dengan para tokoh islam di kesultanan-kesultanan di dunia melayu yang lebih dulu menerima Islam. 

Sehingga pada dasarnya juga kepenghuluan merupakan sebuah bentuk yang tidak murni lahir berdasar adaptasi pawa wali di pulau jawa, namun kemungkinan besar mengadopsi dan mengembangkan sistem sebelumnya ketika islam hadir di sumatera bagian utara dan semenanjung malaysia dan Brunei .

Dari sini penulis memberikan definisi kepada kepenghuluan sebagai sebuah sistem pemerintahan Islam yang di inisiasi oleh para penghulu islam atau pemimpin ulama islam selaku pemimpin agama islam yang mana mereka menjadi inisiator politik dan membentuk sistem pemerintahan berdasar hukum islam, menunjuk dan melantik pemimpin (sultan dan lainnya), membangun peradilan islam, membangun sistem pendidikan islam, dan menyebarkan islam dimana secara politik dibawah pengaruh mereka. 

Representasi para ulama islam ini kemudian dikuatkan dengan jabatan penghulu, meski dalam awal kemunculannya posisi para penghulu adalah krusial dan paling kuat, namun dalam perjalanannya mempunyai dinamika tersendiri termasuk yang disinggung diatas perubahan dan pengurangan otoritasnya. Ini terlihat dalam posisi para wali dalam sejarah demak yang dominan selaku pendiri kerajaan demak dan dominasi politik, serta pengaruh giri kedaton terhadap para sultan-sultan di nusantara, juga pengaruh penghulu yang telah melantik  sultan banjar dan melakukan islamisasi diseluruh wilayah kesultanan banjar, namun kemudian semakin meredup di jaman kolonial belanda hingga indonesia modern.

Berbeda dengan penyebaran islam di timur tengah yang dimulai dengan invansi, setiap daerah non islam yang berhasil ditaklukan akan dipimpin oleh orang Islam sendiri, sehingga tidak akan menjadi permasalahan bagi pemimpin islam tersebut dalam menyusun sistem pemerintahan dan memaksakan hukum islam, tentunya islamiasi nusantara yang tidak di Islamkan dengan cara invansi dari negara Islam diluar nusantara, karena pengaruh jarak yang jauh dari pusat islam ditimur tengah dan anak benua India. 

para pengislam berusaha untuk mengislamkan pemimpin pribumi dan tetap menjadikan pemimpin pribumi tersebut sebagai pemimpin kesultanan, dan mengajari mereka agama islam dan menerapkan agama islam dengan cara yang lebih adaptip dengan budaya lokal setempat, karena para pengislam pada dasarnya tidak mempunyai kekuatan memaksa secara senjata. Disitulah kemudian sistem kepenghuluan akhirnya hadir menjadi bagian penting dalam pemerintahan kesultanan-kesultanan di indonesia dan mengakomodir islam dalam bingkainya sendiri sesuai tantangan dimasing-masing daerah dimana mereka hadir di Nusantara.

Jabatan penghulu yang notabeni diisi oleh para pengislam begitu kuat secara politik dan mencakup semua aspek formalisasi agama islam dalam sebuah pemerintahan seperti mengangkat sultan, penasehat sultan, memimpin upacara keagamaan islam, membangun pelembagaan penegakan syariah islam dan peradilan islam serta membangun sistem pendidikan islam yang berperan penting dalam penyebaran agama islam ditengah-tengah masyarakat. Kepenghuluan pada akhirnya menjadi ciri indentik dalam kesultanan-kesultanan di nusantara dalam berbagai bentuk dan nama istilah hingga hari ini.

Dalam sejarah kolonial terlihat jabatan penghulu tetap merupakan sesuatu yang tak bisa menghilangkan dalam struktur organisasi pemerintahan setempat, jabatan penghulu dengan dinamikanya tetap menjadi sebuah jabatan tak terpisahkan dalam sistem pemerintahan pribumi, informasi-informasi jabatan penghulu sebagai pemimpin agama islam banyak disebut dalam laporan-laporan kolonial diseluruh pulau jawa dan kalimantan, baik di wilayah kesultanan yang dibawah pengaruh belanda, maupun wilayah-wilayah gubernuran yang sepenuhnya diperintah oleh kolonial belanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun