Seratus tahun yang lalu setealah ketika colonial belanda melakukan konsolidasi internal dan lebih ingin menghadirkan kekuasaan colonial ke tengah masyarakat serta terbunuhnya sultan Muhammad Seman di Barito maka terjadilah perpecahan dikalangan para andin yang mengakibatkan terjadi eksodusnya sebagian keluarga Andin dari palajau, mereka menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara, keluarga Andin yang masih memakai gelar Andin hingga saat ini banyak ditemukan di berbagai wilayah di Kalimantan Barat.
 Selain itu juga ditemukan keluarga yang mengklaim bahwa mereka keturunan Andin seperti disabah, ,Sarawak, brunei, singapura, Malaysia, disumatera utara seperti di langkat, Kota Binjai, Deli Serdang, serdang bedagai, Asahan, di tembilahan Riau dan Tungkal di Jambi, rata-rata keluarga ini mempunyai sejarah keluarga yang mirip sebagai keluarga pelarian, kebiasaan yang mirip seperti memakai kuncir atau andin dan memakai pakaian kuning ketika hari raya, dan pastinya mempunyai buyut yang mempunyai gelar Andin.
Ada kemungkinan gelar Andin dilarang digunakan oleh belanda sebagai sebuah kebijakan politik mereka, hal itu lah yang menjadikan Gelar Andin menjadi hampir hilang. Hampir seluruh keluarga yang melarikan diri menyembunyikan Gelar Andin-nya agar tidak ditangkap belanda, dan hanya diceritakan kepada anak cucunya sebagai sebuah rahasia keluarga sahaja bahwa mereka merupakan keluarga Andin.
Keluarga yang bertahan di tanah banjarpun sebagian menghilangkan gelar Andinnya, namun sebagian lain tetap menggunakannya hingga saat ini, sebagai contoh dibanjarmasin ada sebuah jalan yang bernama jalan Andin Rama, saya tahu dengan jelas nama itu mengabadikan seorang tokoh merupakan keturuan Andin barabai.
Ketidakpopuleran gelar Andin ini juga disebabkan dengan sebuah kebiasaan dari keluarga Andin tersebut yang jarang sekali meletakkan gelar Andin secara resmi dalam nama keturunannya, hal ini dikarenakan bahwa seorang keturunan Andin otomatis bergelar Andin tanpa perlu diberi gelar Andin secara resmi, seiring waktu dimana hal-hal berbau feodalisme semakin luntur dan orang-orang merasa malu memakai gelar Andin.
Meski gelar Andin jarang digunakan dibarabai, namun silsilah masih bisa ditelusuri karena keturunan masih mengingat keluarga mereka, beberapa keluarga bahkan mencatatnya dengan baik.
Mudah-mudahan tulisan pendek ini bisa memotivasi keluarga lainnya dalam menyusun silsilah kekerabatan mereka agar identitas dan sejarah tidak hilang dibumi banjar ini, agar budaya banjar selalu hidup, agar anak cucu kita bisa tahu asal usul, memang apalah arti sebuah gelar kebangsawanan masa lalu itu bagi kita, tidak ada kuasa disana, tiada guna belaka, namun silsilah kekerabatan adalah sesuatu yang mulia untuk diketahui dan Sunnah dalam Agama.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H