Na Hee-do atlit yang gigih dan bersemangat mengejar impian meski dihadapi dengan berbagai rintangan. Mengajarkan kita arti bangkit dari kegagalan. Fokus sama tujuan utama. Kalau kita punya tujuan, kita harus berjuang terus sampai batas maksimal yang kita punya.Â
Baek Yi-jin seorang jurnalis muda yang harus berjuang menghidupi diri dan keluarganya setelah keluarganya bangkrut. Dia tetap mencari nafkah dengan cara yang baik, walaupun banyak rintangannya, seperti banyak penagih hutang yang datang menghampiri, tidak bisa melanjutkan kuliah, dan ditertawakan oleh teman-temannya.Â
Karakter utama Twenty Five Twenty One sangat kuat sekali. Baek Yi-jin yang usianya lebih tua dibanding Na Hee-do dan teman-temanya, mampu merangkul dan menjadi sosok yang paling menyenangkan meski disibukkan bekerja untuk mennghidupi diri sendiri. Selain karakter utama, tokoh yang lain pun tak kalah kuat karakternya, yang juga banyak kita temukan di sekitar kita.Â
Bona sebagai Ko Yu-rim yang berperan sebagai saingan Na Hee-do dalam bermain anggar dan juga sahabatnya, berjuang di tengah sulitnya ekonomi, apalagi saat perusahaan Ayah Baek Yi-jin bangkrut, ia tidak bisa lagi mendapatkan beasiswa. Di salah satu episode menggambarkan betapa ekonomi mempengaruhi besar keputusannya yang ia ambil demi keluarga, meski ia di cap tidak baik oleh warga negaranya. Di sini part yang sedih banget.Â
Ji Seung-wan yang diperankan oleh Lee Joo-myung juga tak kalah menariknya. Sebagai ketua kelas yang juara satu terus, ia sangat dihormati oleh teman-temannya bahkan gurunya. Siapa sangka, ternyata dia bingung dengan tujuan hidupnya. Hingga pada akhirnya ia berani mengambil sikap yang tegas, yang membuat penonton tegang.
Moon Ji-ung diperankan oleh Choi Hyun-wook menjadi orang yang paling lucu di sana. Kelucuannya itu juga tidak lepas dari masalah yang ia hadapi. Tidak seperti tokoh lain yang punya prestasi, ia sangat menikmati hidupnya. Ia sukses dengan caranya sendiri.
3. Romansa yang RealistisÂ
Kisah cinta Na Hee- do dan Baek Yi-jin sangat romantis. Awalnya mereka saling menguatkan dan memotivasi untuk mencapai impian masing-masing. Mereka selalu bersama dan saling menguatkan.
Namun saat dewasa, Na Hee-do sudah tidak bisa lagi memberikan Baek Yi-jin motivasi, karena dia sibuk bekerja. Begitu juga Baek Yi-jin yang tidak bisa lagi menemani Na Hee-do namun masih mengamati dalam diam. Baek Yi-jin fokus untuk mencapai karir impiannya.
Momen manis sekaligus menyakitkan. Meski mereka berpisah dengan cara yang baik, perpisahannya sangat memancing air mata penonton banjir. Perpisahan yang sangat  realistis, yang mungkin banyak dialami oleh banyak orang. Mereka ingin bersatu, namun tidak bisa.
Cinta pertama memang sulit dilupakan ya? Hihi.Â
4. Nuansa Tahun 90an
Drama ini membawa kita ke suasana akhir 1990an. Buat GenZ cocok banget nih nonton drama ini, biar tahu bagaimana gaya busana, musik sama teknologi saat itu yang tak kalah seru di zaman serba canggih sekarang.Â