Mohon tunggu...
Alfida Husna
Alfida Husna Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penulis yang suka bercerita. Menulis membuat saya bisa menuangkan isi di kepala yang berisik.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Inilah Mengapa Twenty Five Twenty One Harus Masuk Watchlist Kamu!

23 November 2024   15:54 Diperbarui: 23 November 2024   16:13 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang sudah SMA di tahun 98 sepertinya bakal jadi nostalgia bersama. Korea nggak pernah main-main kalau soal properti. Mereka tuh benar-benar totalitas menciptakan karya yang bakal kita ingat terus dan puas dengan dramanya. 

Nggak heran ya setelah selesai drama, properti yang mereka tunjukkan biasanya akan jadi hits dan jadi barang yang dicari sebagai aksesoris untuk dikenang.

Baek Yi-jin yang awalnya bekerja part time sebagai penjaga toko penyewa komik dan kaset, mengingatkan kita kalau dulu se-effort dan menyenangkan itu untuk membaca komik.

Aku juga jadi tahu pager, alat komunikasi yang mungkin dulu jadi barang mewah yang hanya dimiliki orang yang mempunyai uang saja. Adanya teknologi, berkembang menjadi smartphone yang di zaman sekarang rasanya semua bisa memiliki dengan harganya yang terjangkau dan akses yang mudah untuk mendapatkannya.

5. Persahabatan yang Menyentuh

Persahabatan antara Na Hee-do, Ko Yu-rim dan Ji Seung-wan jadi bikin drama ini semakin menarik untuk ditonton. Kekonyolan dan tingkah laku mereka sangat menggambarkan anak SMA dalam fase menuju dewasa. 

Saat momen liburan ke pantai mereka jadi semakin dekat. Konflik dan penyelesaian mereka sangat realistis. Cara mereka menghibur satu sama lain juga sangat unik. Persahabatan mereka tuh terasa banget.

Na Hee-do yang ibunya bekerja sebagai reporter sangat sibuk, orang tua Ko Yu-rim yang kompak tapi miskin, Moon Ji-ung yang sudah berpisah dan Ji Seung-wan yang juga tinggal bersama ibunya.  Mereka punya masalahnya masing-masing tapi tetap bersama dan kalau ketemu selalu seru. Bener kata orang kalau masa SMA se-menyenangkan itu, mereka lah yang mencerminkan itu semua. 

6. Pesan tentang Menggapai Cita-cita 

Perjalanan meraih impian memang tidak selalu mulus, tapi mereka membuktikan kalau perjalanan meraih impian sangat bermakna. Dalam perjalanannya mereka juga mengalami gagal, tapi tetap menghadapi kegagalan itu dengan bersikap dewasa. Mereka terus maju dalam menghadapi kegagalan. 

Bagi kalian yang merasa sulit menggapai impian atau yang sedang memperjuangkan cita-cita, drama ini bisa jadi motivasi dan semangat kalian untuk menggapai impian. 

Semangat menggapai cita-cita ini mengingatkan aku pada drama Dream High, yang mereka juga terus bangkit demi mencapai tujuan. Kekeluargaan mereka terasa seperti Reply 1998. Persahabatan mereka bikin aku ingat Hospital Playlist. Hmmm gimana ya, memang se-seru itu. 

7. Sinematografi dan Musik yang Indah

Korea tuh sangat cerdas memainkan musik dan latar hingga menjadi kesatuan yang ciamik banget. Mereka memperkenalkan olahraga anggar menjadi sesuatu yang visual, tidak  membosankan justru malah menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun