Rasulullah SAW memiliki empat sifat yang dimiliki, yakni Sidiq, Fathonah, Amanah, dan Tabligh. Untuk sifat yang pertama atau Sidiq menjadi pembahasan tulisan ini sekaligus relevansinya dalam aspek kehidupan.
Di dalam kehidupan sehari-hari manusia khususnya umat muslim diwajibkan melakukan sesuatu hal yang baik dan benar dalam segala aspek kehidupan.
Dengan mencontoh dan bercermin kepada Rasulullah SAW. Ada 4 sifat wajib yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, yang mana sudah sering kita pelajari sejak kita masih kecil.
Sifat-sifat wajib Rasulullah SAW antara lain shiddiq, amanah, tabligh, fathanah. Namun, didalam artikel ini saya akan menjelaskan salah satu sifat wajib Rasulullah SAW yaitu Shiddiq.
Shiddiq artinya ialah benar atau jujur. Akan tetapi, bukan hanya perkataannya saja yang benar, melainkan segala yang dilakukan harus sejalan dengan apa yang telah diucapkan.
Seperti  kehidupan, baik itu dalam berdagang atau berbisnis, menjadi seorang pemimpin, sebagai seorang sahabat, dan dalam kehidupan bersosial beliau selalu mengamalkan sifat siddiq tersebut.
Shiddiq adalah salah satu sifat wajib Rasul yang harus kita tiru dan harus kita amalkan dalam segala aspek kehidupan kita.
Karena dengan mengamalkan sifat shiddiq maka dalam menjalankan kehidupan sehari kita tidak akan merasa was-was dan gelisah.
Berbeda dengan orang yang tidak menerapkan dan mengamalkan sifat shiddiq tersebut, mereka akan selalu merasa was-was, cemas, gelisah bahkan takut disetiap hari-hari yang mereka jalani.
Jika kita lihat dijaman sekarang, banyak yang tidak menerapkan dan mengamalkan sifat shiddiq tersebut.
Padahal mereka tahu dan mengerti apa itu shiddiq, bagaimana pentingnya sifat shiddiq, bagaimana jika sifat itu jika diabaikan begitu saja.
Akan tetapi mereka seakan-akan tidak peduli dan bahkan merasa tidak menegerti tentang pentingnya sifat shiddiq bagi kehidupan mereka.
Dalam hal ini seperti yang sudah dikatakan, sifat shiddiq harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam hal menjadi seorang pemimpin, sifat shiddiq sangatlah penting dan harus selalu diterapkan dan diamalkan dalam kesehariannya.
Jangan sampai ketika menjadi seorang pemimpin malah melupakan sifat shiddiq seperti para pemimpin sekarang yang tidak menerapkan dan mengamalkan sifat shiddiq.
 Contohnya saja, para pemimpin sekarang hanya bisa mengumbar janji-janji manis saja tanpa ada realisasinya. Hal ini sangatlah tidak mencerminkan sifat shiddiq.
Kemudian dalam hal bermasyarakat. Sifat shiddiq sangatlah penting dalam kehidupan kita dimasyarakat.
Contohnya seperti kita harus jujur menunjukkan siapa kita sebenarnya, jangan sampai kita tidak jujur tentang diri kita sendiri seperti berkata bahwa dirinya sebagai orang yang terpandang dan paling disegani ditempat asalnya, padahal sesungguhnya dia hanya orang biasa yang diusir dari tempat asalnya karena melakukan kesalahan yang sangat fatal.Â
Selain itu, kita juga harus menerapkan dan mengamalkan sifat shiddiq didalam berbisnis. Ini adalah sifat yang sangat penting yang harus selalu ditetapkan dan diamalkan dalam berbisnis.
Mengapa hal ini sangat pentting?
Karena shiddiq adalah sifat yang diajarkan oleh Rasul khususnya dalam etika bisnis. Sangatlah penting kita menerapkan sifat shiddiq ini demi keberlangsungan bisnis yang dijalani.
Sifat shiddiq dala etika bisnis mewajibkan kita untuk selalu jujur dalam hal apapun didalam bisnis, baik itu ketika bertransaksi maupun mengenai kondisi prodak yang dijual.
Jangan sampai sifat shiddiq ini ditinggalkan dan dilupakan ketika kita melakukan bisnis, karena jika sifat shiddiq ditinggalkan dan dilupakan, maka bisnisnya pun tidak akan berkah bahkan bisnisnya pun bisa hancur.
Sebagai contoh, ada dua orang pedagang jeruk. Pedagang jeruk A yang ketika itu mengatakan bahwa jeruk yang ia jual sangatlah manis.
Sebagai bukti si pedagang mengupas sebuah jeruk sebagai bahan tester bagi para calon pembelinya, memang ketika dicoba jeruk yang menjadi tester tersebut sangatlah manis.
Dengan cara seperti ini para calon pembeli pun tertarik dan mau untuk membeli jeruk dari si pedagang A tersebut.
Akan tetapi, ketika pembeli telah mendapatkan jeruk tersebut dan kemudian memakan jeruk tersebut dirumahnya, ternyata jeruk tersebut sangat kecut, tidak sama dengan jeruk yang dicoba sebagai tester sebelumnya.Â
Disitu pembeli itu merasa kecewa dan kurang ikhlas karena telah membeli jeruk dari si pedagang jeruk A tersebut.
Dengan demikian si pembeli pun tidak akan pernah membeli jeruk dari pedagang jeruk A lagi. Dan bahkan si pembeli tersebut bisa saja mengatakan kepada orang yang ia kenal bahwa pedagang jeruk A tidaklah jujur atau tidak shiddiq dalam berdagang atau berbisnis.
Dengan demikian, bisnis yang ia jalankan lambat laun akan mengalami kebangkrutan dikarenakan para pembeli sudah enggan membeli jeruk yang dijula oleh si pedagang A.
Kebangkrutan ini terjadi dikarenakan pedagang A tidaklah menerapkan dan mengamalkan sifat shiddiq.
Berbeda dengan pedagang jeruk B. Pedagang jeruk ini yang menerapkan dan mengamalkan sifat shiddiq didalam kehidupannya sehari-hari terutama dalam berbisnis.
Ketika ada calon pembeli, pedagang B menawarkan jeruknya dengan mengatakan bahwa jeruk yang ia jual sangatllah manis.
Sebagai bukti, pedagang B juga memberika tester yang sangat manis kepada calon pembeli tersebut.Â
Ketika pembeli tertarik dan membeli jeruk dari pedagang B, maka pedagang B tersebut memberikan jeruk-jeruk yang masih segar dan memiliki rasa yang sangat manis.
Dan ketika pembeli mencoba jeruk yang dibeli dari pedagang B, ternyata jeruk yang diberikan kepada pembeli sama manisnya dengan tester yang ada pada pedagang B.
Disini si pembeli pun merasa puas atas apa yang ia dapatkan dari si pedagang B tersebut.Â
Dengan kata lain, pembeli tersebut akan selalu membeli jeruk kepada pedagang B, karena berlaku shiddiq atau jujur dalam melakukan bisnisnya tersebut.
Bahkan karena sifat shiddiq yang diterapkan dan ddiamalkan dalam hidupnya khusunya dalam berbisnis oleh si pedagang B, maka sangat besar kemungkinan bisnis yang ia jalankan akan semakin maju dan sukses.
Disini kita dapat menyimpulkan bahwa menerapkan dan mengamalan sifat shiddiq didalam kehidupan kita sehari-hari khususnya dalam etika berbisnis sangatlah berpengaruh terhadap apa yang akan kita daatkan.
Jika kita selalu menerapkan sifat shiddiq maka hidup kita akan tenang, hati kita tidak akan merasa cemas dan gelisah.
Maka mulai saat ini kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya menerapkan sifat shiddiq didalam kehidupan kita.
Selain itu kita juga harus bisa menerapkan ke-4 sifat wajib Rasulullah SAW, agar kehidupan kita terasa lebih indah dan damai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI