Mohon tunggu...
Alfiatur Rohmania
Alfiatur Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | PRODI S1 AKUNTANSI | NAMA : ALFIATUR ROHMANIA | NIM : 43223010174

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Apollo, Prof, Dr, M.Si.AK Universitas Mercu Buana | Pogram studi : S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

27 November 2024   09:59 Diperbarui: 30 November 2024   20:36 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Pengendalian Diri

Pengendalian diri adalah kemampuan untuk mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan. Dalam konteks kepemimpinan, ini berarti tidak mudah tergoda oleh kekuasaan, materi, atau keinginan yang tidak terkendali. Pengendalian diri membantu pemimpin untuk tetap berpegang pada nilai-nilai integritas dan tidak terjerumus dalam perilaku koruptif.

3. Pengembangan Sikap Rendah Hati

Sikap rendah hati adalah kesadaran akan keterbatasan diri dan kesediaan untuk belajar dari orang lain. Pemimpin yang rendah hati tidak merasa dirinya paling benar dan terbuka terhadap kritik dan saran. Sikap ini penting untuk menciptakan kepemimpinan yang inklusif dan menghargai kontribusi semua pihak.

4. Menumbuhkan Kearifan dalam Bertindak

Kearifan dalam bertindak adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak dan etis. Ini berarti mempertimbangkan dampak jangka panjang dan kepentingan bersama dalam setiap keputusan yang diambil. Pemimpin yang arif mampu melihat gambaran besar dan tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.

5. Melepaskan Keterikatan pada Status dan Jabatan

Transformasi kepemimpinan diri juga mencakup melepaskan keterikatan pada status sosial dan jabatan. Ini berarti tidak mencari pengakuan atau imbalan atas tindakan baik yang dilakukan. Pemimpin yang tidak terikat pada status dan jabatan lebih fokus pada pelayanan yang tulus dan berkontribusi untuk kebaikan bersama.

6. Mengembangkan Ketulusan dalam Pelayanan

Ketulusan dalam pelayanan adalah memberikan yang terbaik bagi orang lain tanpa mengharapkan balasan. Pemimpin yang tulus dalam pelayanannya akan selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan berusaha untuk memberikan dampak positif dalam setiap tindakannya.

7. Membangun Integritas Berbasis Nilai Universal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun