Tujuan: Mengambil jalan tengah dalam setiap situasi.
Contoh:
Keputusan: Mengambil keputusan yang seimbang, mempertimbangkan berbagai faktor.
Sikap: Menghindari sikap ekstrem, mencari keseimbangan dalam segala hal.
Hubungan: Menjaga harmoni dalam hubungan dengan orang lain.
Sebagai seorang tokoh spiritual yang berpengaruh di Jawa, pemikiran beliau mengenai "kawruh jiwa" atau ilmu tentang jiwa manusia menyediakan landasan filosofis yang kuat.Â
Ajaran-ajaran beliau tidak hanya membantu dalam memahami dan mengatasi godaan korupsi, tetapi juga dalam mengembangkan karakter kepemimpinan yang berintegritas. Ki Ageng Suryomentaram memperkenalkan sejumlah konsep dasar yang relevan dengan upaya pencegahan korupsi.
Konsep Utama Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram:
Memahami Konsep "Mimpin Diri Sendiri"
- Menekankan Pemahaman Mendalam Tentang Diri Sendiri (Memimpin Diri Sendiri)
Kawruh Jiwa atau ilmu tentang jiwa yang diajarkan oleh Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri. Ini berarti seseorang harus merenungkan pikiran, perasaan, dan tindakan mereka secara terus-menerus. Dengan mengenali dan memahami kekuatan serta kelemahan diri sendiri, individu dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan membuat keputusan yang lebih baik.Â
Pemahaman diri yang mendalam juga membantu seseorang untuk tetap jujur terhadap diri sendiri dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang mereka yakini. Seorang pemimpin yang berhasil adalah yang mampu mengendalikan egonya, tidak mudah tergoda oleh kekuasaan, dan selalu bertindak berdasarkan nilai-nilai moral yang kuat.
- Kramadangsa (Ego)