Menurut Robert Klitgaard, kebijaksanaan atau kebijaksanaan adalah kemampuan dan wewenang seseorang atau kelompok untuk mengambil keputusan penting dengan sedikit atau tanpa pengawasan. Dis ini mengacu pada kebebasan yang diberikan kepada pejabat dan pegawai untuk mengambil keputusan dalam situasi tertentu tanpa harus mengikuti aturan yang ketat.
Contoh: Ketika ada seorang pejabat yang memiliki wewenang penuh untuk menentukan alokasi anggaran tanpa perlu melalui persetujuan atau tinjauan pihak lain. Dengan kebijaksanaan yang luas, pejabat tersebut bisa saja mengalokasikan dana ke proyek-proyek yang memberikan keuntungan pribadi atau mendapat suap dari kontraktor yang terpilih. Karena tidak ada pengawasan yang ketat, tindakan ini bisa berlanjut tanpa terdeteksi.
- Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas, menurut Robert Klitgaard, adalah kemampuan dan kewajiban individu atau organisasi untuk mempertanggungjawabkan tindakan dan keputusan mereka kepada pihak lain. Dalam konteks korupsi, akuntabilitas memainkan peran penting dalam mengawasi dan mengendalikan kekuasaan yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Contoh: Sebuah perusahaan melakukan audit keuangan tahunan yang diawasi oleh auditor eksternal. Auditor memeriksa catatan keuangan untuk memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan benar dan tidak ada penyalahgunaan dana. Laporan audit ini kemudian dipublikasikan untuk memberikan transparansi kepada pemegang saham dan public.
Korupsi Menurut Jack Bologne
Ia berpendapat akar penyebab korupsi ada 4 (empat). Teori yang dikembangkan oleh Jack Bologna dikenal sebagai GONE Theory. GONE adalah singkatan dari Greed, Opportunity, Need, dan Exposure.Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing komponen:
- Greedy (keserakahan)
Keserakahan adalah dorongan yang berlebihan untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan, uang, atau sumber daya daripada yang diperlukan. Faktor ini sering menjadi pendorong utama bagi seseorang untuk terlibat dalam perilaku korupsi.
Opportunity (kesempatan)
Kesempatan berkaitan dengan situasi atau kondisi yang memungkinkan praktik korupsi terjadi. Kesempatan untuk korupsi sering tercipta melalui celah dalam sistem pengawasan, ketidakjelasan regulasi, atau kurangnya transparansi dalam proses pengambilan keputusan
- Need (kebutuhan)
Kebutuhan merujuk pada situasi di mana individu merasa terdorong untuk melakukan korupsi sebagai cara untuk memperbaiki kondisi ekonomi pribadi mereka, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit.
- Exposures (pengungkapan)
Exposure mengacu pada risiko atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku korupsi jika mereka terbukti melakukan kecurangan. Jika risiko pengungkapan rendah, pelaku korupsi mungkin merasa lebih aman untuk melakukan tindakan korupsi.