Kemudian kita akan membahas terkait penyebab terjadinya bullying berdasarkan beberapa disiplin ilmu sosial, yang pertama adalah berdasarkan perspektif psikologi, hal ini sudah banyak saya sebutkan dalam faktor di atas dan contoh dari perspektif psikologi terdapat dalam faktor internal. Kemudian menurut perspektif ilmu sosiologi, dalam sosiologi bullying terjadi karena adanya konflik kepentingan antar kelompok atau individu, kemudian struktur sosial yang timpang. Menurut perspektif antropologi terjadi karena adanya kekerasan yang banyak terjadi di masyarakat dan mengakibatkan budaya kekerasan. Menurut perspektif ilmu komunikasi bullying terjadi karena pola komunikasi yang destruktif, menggunakan bahasa kekerasan, dan kesalahpahaman dalam berinteraksi antar kelompok. Selanjutnya ada menurut perspektif ekonomi, bullying ini bisa terjadi karena ketimpangan ekonomi yang cukup jauh serta frustasi karena kemiskinan.
   Berikut adalah penjelasan dari penyebab atau faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya pembullyan, yang tentunya berdampak negatif bagi korban di antaranya yaitu mengakibatkan korban menjadi mudah depresi, mengalami gangguan kecemasan, gangguan kepercayaan diri bahkan yang paling parah adalah korban melakukan bunuh diri ini masuk ke dalam di siplin ilmu psikologi. Selain itu korban juga akan mengalami dampak dari persepektif ilmu komunikasi seperti kesulitan berinteraksi dengan orang lain, serta berdampak juga terhadap prestasinya yang semakin menurun, korban juga akan mengalami dampak kesehatan seperti sakit pada bagian tangan, kaki ataupun kepala karena dipukul, korban juga akan mengalami penurunan imunitasnya.
  Dari dampak tersebut tentunya kita sudah mengetahui betapa bahayanya bullying, Fenomena ini menjadi tantangan sosial yang tentunya harus diperhatikan karena sangat membahayakan sehingga perlu dilakukan pencegahan agar dapat paling tidak mengurangi terjadinya bullying yang saat ini sangat merajalela dan sangat banyak terjadi. Pada tahun 2024 ini polres kabupaten Wonogiri banyak melakukan sosialisasi terkait bullying ke sekolah-sekolah melihat kasus-kasus ini masih banyak terjadi. Hal ini juga mempunyai tujuan yang sangat baik agar dapat mencegah terjadinya bullying sejak usia masih kecil.
   Contoh-contoh pencegahan atau solusi yang bisa diterapkan selanjutnya berdasarkan perspektif sosiologi, geografi, antropologi dan psikologi sosial adalah dengan menciptakan lingkungan keluarga yang baik, seperti dengan menjalin komunikasi yang terbuka, menguatkan kasih sayang antara anggota keluarga dan memberikan pengajaran yang positif dan perilaku yang baik sejak kecil, tidak hanya lingkungan keluarga saja, tetapi lingkungan masyarakat juga harus mengambil peran agar dapat mencegah terjadinya bullying. Kemudian lingkungan sekolah, contohnya seperti dengan memberikan mata pelajaran Pendidikan karakter pada peserta didik, serta konseling yang aktif dan baik juga sangat diperlukan karena banyak juga terjadi kasus pembullyan di sekolah. Selanjutnya berdasarkan perspektif ilmu hukum adalah kebijakan sosial yang tegas juga penting agar memberikan efek jera bagi pelaku pembullyan.
B. Pergaulan bebas
   Pergaulan bebas adalah pola interaksi sosial yang melampaui batas-batas norma sosial, agama, dan etika yang berlaku. Hal ini mencakup perilaku-perilaku menyimpang seperti hubungan seksual di luar nikah, konsumsi minuman keras dan pergaulan tanpa batasan moral yang jelas.
   Kasus-kasus kenakalan remaja di kabupaten Wonogiri masih banyak terjadi dan bahkan akhir-akhir ini sangat marak terjadi, banyak beredar video yang tidak senonoh yang bahkan pelakunya masih kebanyakan remaja smp dan sma. Kemudian ada kasus lainnya seperti kasus pergaulan bebas yang terjadi di kecamatan Jatiroto, kabupaten Wonogiri, di desa sekitar saya juga banyak terjadi pergaulan bebas contohnya adalah meminum minuman keras hal ini banyak terjadi di sekitar saya apalagi pada saat ada hajatan. Hal ini tidak bisa dibiarkan terus-terusan terjadi karena bisa berdampak negatif terhadap siapapun bahkan terhadap bangsa dan negara.
   Pergaulan bebas bisa terjadi karena banyak penyebab atau faktor diantaranya adalah kurangnya pengawasan dari orang tua, hal ini banyak terjadi di sekitar saya yang dampaknya anak bebas melakukan apa saja termasuk pergaulan bebas, lingkungan sosial juga menjadi faktor seseorang melakukan pergaulan bebas tentunya karena lingkungan yang tidak mendukung seperti lingkungan masyarakat yang banyak mengonsumsi minuman keras ataupun yang lainnya, kemudian berdasarkan perspektif ilmu komunikasi karena berkembangnya teknologi yang semakin pesat, akses internet dan dan media sosial membuka peluang bagi remaja untuk terpapar konten-konten yang tidak sesuai dengan norma sosial.
   Kemudian berdasarkan perspektif ilmu psikologi dan sosiologi remaja juga dianggap fase untuk mencari jati diri, ketidakstabilan emosional mendorong remaja untuk melakukan hal-hal baru yang bahkan di luar batas kewajaran, contohnya di sekitar saya dan saya juga pernah mengetahui ada orang yang mengonsumsi minuman keras dan rokok, bahkan saat hajatan sudah seperti menjadi budaya, karena keingintahuan yang tinggi dan rasa ingin mencoba hal baru yang tinggi mengakibatkan anak itu ikut-ikutan merokok dan minum minuman keras tersebut sampai akhirnya menjadi kecanduan, budaya orang yang mengonsumsi minuman keras tersebut juga termasuk ke dalam perspektif ilmu antropologi. Itu adalah contoh-contoh faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pergaulan bebas.
   Pergaulan bebas tidak bisa dianggap remeh ataupun disepelekan, karena dapat berdampak sangat buruk seperti, orang yang melakukan pergaulan bebas banyak yang terkena penyakit menular seksual dan tentunya ini sangat berbahaya, kemudian orang yang melakukan pergaulan bebas bisa saja mengalami stress dan tekanan mental bahkan sampai depresi dan bunuh diri, selain itu banyak yang putus sekolah karena hal ini.
   Pernikahan dini juga meningkat karena hal ini, banyak yang hamil di luar nikah dan ini berbahaya karena perempuan yang belum sesuai umurnya memiliki resiko meninggal yang besar saat melahirkan, di kabupaten wonogiri enam bulan terakhir mencapai 67 dispensasi nikah dan tentunya ini sangat berdampak buruk terhadap masa depan bahkan terhadap bangsa dan negara apalagi jika terus-terusan terjadi.