digaris bawahi selama pendakian apabila kami salah jalur dalam pendakian yang patut disalahkan adalah Christian sebagai navigator ulung kami hihihi.Â
Track awal kami disambut dengan sungai kecil yang berada tepat di bawah lokasi basecamp. Setelah melewati sungai kami langsung disambut dengan track menanjak yang cukup panjang, kurang lebih 15 menit melalui track menanjak tiba-tiba terdengar suara merdu melengking (read:suara 3 sopran) dari Chika menggema di penjuru lembah dan bukit, itu adalah kode untuk kami beristirahat, terimakasih Chika, suara anda sangat membantu hihihi.
Setelah merasa cukup kami pun melanjutkan pendakian menuju puncak bukit Daolong di ketinggian 800 MDPL, sampailah kami di persimpangan jalan yang membuat kami bingung untuk memilih jalan.
Saya pun berinisiatif menggunakan tongkat 'musa' untuk menentukan jalan selanjutnya, akhirnya jalur kiri menanjak menjadi pilihan kami dan benar saja, jalur kiri merupakan jalur menuju puncak Daolong.
Hampir 40 menit dari basecamp kami melakukan pendakian dan sampailah di puncak daolong 800 MDPL, puncak pertama kami. Setelah kurang lebih 10 menit kami berfoto layaknya model, kami pun melanjutkan perjalanan ke puncak Geugeur. \
Dari puncak Daolong kami belok kanan melewati belakang warung Puncak Geugeur track yang terlihat cukup panjang dan menanjak serta kurangnya vegetasi pepohonan sehingga terik panas langsung tembus masuk kedalam jiwa raga kami hihihi.Â
Dalam perjalanan menuju puncak Geugeur sesekali kami berhenti untuk mengambil beberapa dokumentasi, ya karena memang vegetasi yang kurang memungkinkan kami untuk melihat luas kedepan menuju Kota Bogor dan Sentul.
Tak jarang juga kami mendengar suara merdu melengking dari teman kami yang tidak asing lagi, menandakan kami harus beristirahat dan menikmati suasana alam sekitar, sungguh sangat membantu.Â
Kurang lebih 30 menit perjalanan dari puncak Daolong kami pun sampai di puncak Geugeur 890 MDPL tidak lama kami disana hanya sekedar berfoto dan memesan minum di warung puncak kami pun melanjutkan perjalanan.