Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengajarkan Anak untuk Menerima Kekalahan

19 Agustus 2022   14:44 Diperbarui: 20 Agustus 2022   09:18 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlombaan anak memperingati HUT RI. | Gambar: dok Adi via kompas.com

Oleh karenanya, mari terus berikan semangat pada anak-anak kita. Mari berikan pengertian sampai tertanam pemahaman dalam benaknya bahwa dalam setiap pertandingan kalah menang itu biasa.

5. Ajarkan evaluasi diri dan memiliki sikap positif

Ketika anak kalah bertanding, mari ajarkan cara mengevaluasi diri. Apa yang kurang dalam diri dan perlu dibenahi pada pertandingan selanjutnya sehingga ia bisa tampil lebih baik pada perlombaan selanjutnya. Penting untuk selalu memiliki sikap positif sejak kecil.

Adalah tugas orang tua dalam rangka memperhatikan dan mendukung tumbuh kembang anak. Anak-anak merupakan investasi, dalam artian bahwa pengalamannya dimasa kecil akan menentukan jadi pribadi yang bagaimana kelak jika ia sudah dewasa.

Sportivitas itu penting diajarkan pada anak sejak dini, karena dalam kehidupan itu tidak selamanya berhasil. 

Adakalanya orang mengalami kegagalan. Wajar bila kecewa, namun kekecewaan itu tidak boleh membenamkannya dalam keterpurukan. Ia harus bangkit lagi.

Mumpung masih dalam momen peringatan kemerdekaan yang masih ramai dengan event lomba-lomba antar RT/RW/kampung, saya mengingatkan pada semua orang tua yang memiliki anak-anak kecil: Mari jaga anak-anak generasi bangsa yang dititipkan kepada kita para orang tua. Lingkupi anak dengan mentalitas sportif dan sikap yang positif sejak dini.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun