Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bagaimana Jika Pasangan Bekerja dalam Satu Perusahaan?

14 Januari 2021   10:45 Diperbarui: 14 Januari 2021   10:47 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menonton Drama Korea berjudul "Start Up" belum? Drama yang satu ini sempat booming beberapa waktu yang lalu. Drama ini sukses mendapatkan rating yang tinggi. Di Indonesia sendiri, drama ini menjadi pembicaraan hangat bagi para penggemar drama Korea. Oleh media-media online juga sering dijadikan bahan berita. Di Kompasiana sudah ada beberapa Kompasianer yang sempat mengulas drama ini. Beberapa tulisannya bahkan terpilih sebagai artikel utama. Karenanya saya tidak akan secara khusus masuk untuk mengulas tentang drama tersebut. Secara singkat saja, kisah ini merupakan kisah perjuangan sekelompok anak muda yang merintis berdirinya perusahaan start up hingga meraih kesuksesan. Dibumbui dengan kisah cinta segitiga antara tiga pemeran utama yang membuat drama ini menjadi semakin menarik. Ketiga karakter tersebut ialah Seo Dal Mi yang diperebutkan oleh dua pemuda ganteng bernama Nam Do San dan Han Ji Pyeong. Tapi oke, saya tidak akan lebih jauh membahas dari sisi entertainnya. Saya tertarik dengan drama percintaan antara Nam Do Dan dan Seo Dal Mi. Mereka tergabung dalam sebuah tim yang berjuang bersama untuk membesarkan perusahaan. Tentunya dengan penuh lika-liku nan inspiratif. 

Menariknya, status mereka itu berpacaran. Kok menarik? Ya, karena pasangan dalam satu perusahaan saja itu sudah menjadi sorotan. Apalagi ini dalam satu tim. Itu fenomenal menurut saya. 

Di akhir cerita, kita tahu bahwa akhirnya mereka sukses dan menikah. Perusahaan yang mereka rintis menjadi perusahaan besar yang memiliki banyak pegawai. Mereka menjalankan perusahaan sebagai suami istri. Seo Dal Mi sebagai CEO (Chief Executive Officer), sedangkan Nam Do San sebagai CTO (Chief Technology Officer).

Bagaimana dengan dunia nyata dalam pekerjaan?

Pasangan bekerja dalam satu perusahaan sebenarnya juga banyak terjadi di Indonesia. Entah apakah masih dalam masa pacaran atau sudah menikah. Ini bukan hal yang baru. Bukan pula mengherankan bila kita menemukan ada pasangan dalam satu perusahaan. Bagaimana aturannya?

1. Membangun hubungan (pacaran) dalam satu perusahaan biasanya diperbolehkan.

2. Bila pasangan memutuskan untuk menikah, maka tidak boleh berada dalam satu bagian. 

3. Suami atau istri dipindahkan ke bagian lain atau perusahaan lain yang masih dalam satu grup perusahaan.

4. Bila masih dalam satu perusahaan, suami dan istri tidak boleh berada di bagian yang punya keterkaitan yang erat. Contohnya Engineering dengan Quality.

5. Untuk suami istri yang tidak dalam satu perusahaan, ketika salah satu ingin bergabung maka tidak diperkenankan.

Kelima aturan diatas tentu saja berbeda-beda tergantung dari kebijakan perusahaan masing-masing.

Untuk kasus nomor 5 ini saya ambil contoh saya sendiri dan istri. Kami tidak dalam satu perusahaan. Kira-kira 2 tahun yang lalu istri saya tertarik dengan lowongan kerja di perusahaan yang masih satu grup dengan perusahaan tempat saya bekerja. Kemudian saya tanyakan ke pihak personalia apakah boleh istri saya melamar. Jawaban yang saya terima adalah tidak boleh. Meskipun tidak dalam satu perusahaan. Tapi karena masih dalam satu grup tetap tidak boleh. Di tempat saya, pasangan suami istri ialah mereka yang sebelum menikah sudah berada dalam perusahaan ini.

Lalu apa plus minusnya?

Pasangan dalam satu perusahaan pasti ada untung dan ruginya. Ada plus minusnya. Tidak selamanya negatif.

Sisi positif

1. Menambah motivasi kerja.

Malu dong ada pasangannya di satu perusahaan tapi kinerjanya tidak baik. Apalagi kalau sampai kelakuannya minus.

2. Koordinasi lebih mudah dan cepat.

Karena pasangan, tentu saja koordinasi lebih murah. Kecuali kalau lagi marahan, hehehe.. Bahkan dirumah pun masih bisa diskusi.

3. Dapat selalu bersama.

Ini tentu keuntungan dari sisi pegawai. Namanya pasangan. Sudah lumrah bila selalu ingin bersama. Kecuali niatnya selingkuh, hehe..

4. Kemudahan dalam mengatur jadwal untuk keluarga.

Pasangan yang berbeda perusahaan seperti saya mempunyai kesulitan dalam mengatur jadwal karena liburnya sering tidak ketemu. Apalagi bagi suami istri yang liburnya tidak menentu. Jika bekerja dalam satu perusahaan tentu saja jadwalnya bisa sama. Kapan libur, kapan gajian, kapan bonus turun, dan lain sebagainya.

Sisi negatif

1. Rawan terjadinya konflik kepentingan.

Pastinya pasangan akan cenderung saling melindungi. Kalau sudah begini, profesionalisme bisa saja dilanggar.

2. Bila terjadi konflik, bisa berpengaruh terhadap kepentingan perusahaan.

Konflik dalam sebuah hubungan pasti ada. Nah bila terjadi konflik dalam pasangan akan berpotensi mengganggu kepentingan perusahaan. Apalagi jika keduanya memiliki pengaruh (jabatan).

3. Ruang pribadi menjadi berkurang.

Karena setiap hari bertemu, baik di rumah maupun di kantor, maka akan mengurangi ruang pribadi. Segalanya akan selalu dilewati bersama-sama. Akibatnya obrolan pun juga akan terbatas di seputaran itu-itu saja. Topik pembicaraan tidak terlalu luas.

Kesimpulan

Bila ditanyakan ke saya apakah boleh suami istri bekerja dalam satu kantor, menurut saya boleh selama beberapa aturan diatas dipenuhi. Tidak boleh dalam satu bagian dan tidak dalam bagian yang saling terkait erat karena akan menimbulkan konflik kepentingan. Intinya tidak mengganggu kepentingan perusahaan. Aturan perusahaan satu dan yang lainnya tentu berbeda. Ada yang memperbolehkan dengan sebebasnya, ada yang memperbolehkan dengan catatan, dan ada yang tidak memperbolehkan sama sekali karena pertimbangan-pertimbangan khusus. 

Untuk poin plus dan minus pasangan berada dalam satu perusahaan, anda mungkin bisa menambahkan sendiri sesuai dengan pengalaman dan situasi kerja.

Kalau di tempat kerja anda bagaimana, bolehkah pasangan atau suami istri bekerja dalam satu perusahaan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun