3. Perlunya memberikan arahan dan pengawasan kepada tim di lapangan.
Pengawasan mutlak dibutuhkan. Coba tanyakan ke Pak Jokowi atau Bu Risma, apakah beliau-beliau mau hanya menunggu laporan saja sambil leha-leha di pantai Kuta. Rasanya tidak.
4. Sering berhubungan langsung dengan bagian atau orang lain (service)
Contohnya saja front officer, personel HRD, staf gudang, dan costumer service. Mereka yang harus sering bertatap muka dengan orang lain.
Beberapa alasan diatas membuat WFD bagi saya dan beberapa profesi lain menjadi hanya sekedar angan-angan. Niat hati ingin WFD, apa daya pekerjaan menunggu untuk diselesaikan di kantor.
Kalau Anda bagaimana? Apa alasan tidak bisa menerapkan WFD?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H