Terkadang film-film lokal anak juga mengangkat cerita sejarah. Baik itu sejarah merebut kemerdekaan seperti Battle of Surabaya maupun sejarah pada masa kerajaan. Pengetahuan sejarah itu penting bagi anak-anak untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
4. Mengangkat budaya lokal
Karena buatan orang Indonesia sendiri, tentu saja film-film kartun lokal juga sering mengangkat kearifan lokal seperti Si Juki yang mengangkat budaya Betawi, lalu Knight Kris yang mengangkat unsur budaya Jawa.Â
Selain itu dalam serial Bona Gajah Kecil juga pernah mengangkat makanan khas daerah seperti ubi Cilembu. Jadi kesimpulannya film-film kartun lokal mengangkat apa yang ada disekitar kita.
5. Percakapan yang digunakan dalam Bahasa Indonesia.
Anak dapat sekaligus belajar bahasa dengan menonton film. Sajian linguistiknya kaya dengan diksi. Bandingkan dengan apabila anak Anda menonton tayangan Upin Ipin misalnya yang percakapannya menggunakan Bahasa Melayu. Marsha and The Bear dalam bahasa Inggris dan Rusia. Atau Shaun the sheep yang bahkan minim percakapan.Â
Bagi anak-anak dibawah 5 tahun yang bahkan masih belajar kosakata, menonton film-film tersebut berpotensi membuat mereka rancu karena sangat berbeda dengan bahasa sehari-hari yang mereka dengar. Beberapa kasus bahkan membuat anak mengalami speech delay (terlambat berbicara).
Masih bingung rekomendasi film kartun maupun animasi lokal untuk anak-anak anda? Tenang..., ada banyak kok sebenarnya. Pilihannya antara lain Adit Solo Jarwo, Kiko, Riska dan Si Gembul, Keluarga Somat, Petualangan Si Unyil, Petok Si Ayam Kampung, Syamil dan Dodo, D.O.A, Bona Gajah Kecil, Petualangan Nirmala.
Bagaimana, tertarik?
Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat menonton. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H