"Secepatnya nak! " jawab ibu Ara, singkat.
Pada pertemuan itu, Ara hanya terdiam. Seolah telah mengamini bahwa kejadian ini adalah takdir yang sudah digariskan Tuhan dan ia harus sami'na wa'ato'naa (Tunduk dan patuh).
Bersambung..........
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!