Dilema Keamanan Kelompok Etnik.
Segala usaha untuk meningkatkan keamanan yang dilakukan suatu kelompok sehingga menimbulkan reaksi balik dari kelompok lain dan pada akhirnya membuat kelompok tersebut merasa kurang aman.
Perlindungan Status.
Konflik etnis muncul sebagai konsekuensi atau hasil dari ketakutan kelompok terhadap dominasi kelompok lain, baik secara material maupun budaya.
Ambisi Hegemoni
Suatu kelompok yang berkuasa tidak cukup puas dengan bertahannya nilai-nilai budaya dan institusi mereka saja, tetapi ingin menjadi kelompok dominan.
Aspirasi Kaum Elit
Adanya ambisi dari elit kelompok etnis tertentu untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dengan menggunakan isu-isu ketakutan, kebencian dan ambisi kelompok etnis.
Etnisitas Negara oleh kelompok etnis tertentu banyak terjadi di berbagai negara, baik oleh kelompok etnis mayoritas atau minoritas termasuk di Indonesia. Apa hubungannya antara konflik dengan etnisitas? Apakah etnisitas menjadi sumber konflik? Tidak, memang. Tetapi kurangnya saling memahami perbedaan etnisitas telah menjadikan banyak konflik antar etnis yang berbeda sering berkepanjangan bahkan berulang. Sebagai contoh, konflik yang terjadi di Kalimantan Barat antar berbagai etnis yang ada sejak tahun 1963 sampai 1999 telah tercatat 12 kali. Konflik antara etnis Dayak dengan Tionghoa bermotifkan politik yaitu rekayasa ABRI (TNI) terjadi tahun 1967, antara Dayak dengan Madura terjadi sebanyak 9 kali yaitu tahun 1963, 1968, 1970, 1972, 1977, 1979, 1983’1989, 1996/ 1997, dan konflik antara etnis Sambas dengan Madura terjadi pada tahun 1998/1999( Alqadri 2000: 1).
Konsep Etnisitas di Masyarakat Indonesia
Indonesia terdiri dari berbagai macam kelompok etnis (suku, ras, dan agama) yang dipersatukan dalam satu wilayah negara, Indonesia. Konsep negara indonesia tidak terlepas dari hasil beberapa kelompok etnis yang mengerahkan segala keringat dan pikiran untuk memerdekan Indonesia. Adapun perbandingan komposisi etnis berdasarkan (Tabel di buku yasmine etnik di indo).