Aku tidak ingin pulang ke rumah. Tidak ada orang disana. Para rentenir adalah satu-satunya yang menungguku. Tapi aku tidak ingin pergi dengan mereka. Aku tahu apa yang akan terjadi jika aku pergi bersama mereka.
Aku duduk di atas wastafel toilet. Melihat sinar matahari yang menyelinap melalui ventilasi udara, mendarat di tanaman yang pot nya rusak di lantai. Lihat, sinar matahari masih bisa jatuh pada kehidupan malang ini. Tapi aku rasa aku tidak seberuntung tanaman ini. Mungkin aku tidak pernah ditakdirkan untuk merasakan sinar matahari lagi.
Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan?! Haruskah aku tetap bertahan? Tetap berharap?
Aku tidak tahu lagi. Aku lelah. Aku akan tidur ... sebentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H