Mohon tunggu...
Alfi Basiroh
Alfi Basiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang sukses ga santai.Orang santai ga sukses.... Mahasiswi S1 Reguler - Dosen Prof.Dr.Apollo M.Si.Ak - Alfi Basiroh - NIM 43220010121 - Universitas Mercu Buana

Nama : Alfi Basiroh - NIM : 43220010121 - Mata Kuliah : Teori Akuntansi - Dosen Pembimbing : Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak - UNIVERSITAS MERCU BUANA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 13_Kuliah 13_Penelitian Akuntansi sebagai Seni (Hermeneutika, Semiotika)

6 Juni 2022   19:19 Diperbarui: 6 Juni 2022   19:24 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

III. Semiotika

Menurut etimologi, semiotika berasal dari bahasa Latin semeion, yang berarti tanda. Atau bahasa Yunani semeiotikos, yang berarti penerjemah tanda. Perkembangan semiotika dapat ditelusuri kembali ke Plato. Semiotika modern berasal dari bidang linguistik. Salah satu selebritinya adalah Ferdinand de Saussure, seorang ahli bahasa Swiss (ahli bahasa). Inti dari pemikiran Dososhur adalah perbedaan antara signifiant dan signifiant. Esai ini terutama didasarkan pada bab "Strukturalisme" dari buku Keith Barten "Filsafat Barat Abad ke-20".

Menurut Van Zoest (1993), ada 3 ciri gejala dan gejala, yaitu: pertama, sinyal perlu diamati dalam upaya untuk ditampilkan sebagai sinyal; kedua, sinyal perlu memperhitungkan hal lain atau menjadi representatif; dan ketiga, gejala dan gejala bersifat interpretatif. Jadi, ada 3 faktor yang menentukan sinyal, sinyal yang dapat ditangkap oleh indera, satu-satunya yang ditunjuk jauh, dan ini ada di dalam pikiran penerima. Dalam istilah yang mudah, ketiga hal tsb dapat didefinisikan sebagai segitiga tanda:

DOKPRI
DOKPRI

IV. Seni Memahami

Saya menerjemahkan istilah "seni memahami" dari istilah Jerman yang berasal dari Schleiermacher, "teori seni pemahaman". Apa arti "pemahaman" di sini, dan mengapa pemahaman dianggap "seni"? Istilah pemahaman mengacu pada proses memperoleh makna linguistik dalam hermeneutika. Secara lebih umum, tujuan pemahaman adalah struktur simbol atau teks. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita berbicara dengan orang lain. Pemahaman adalah proses memahami maksud dan makna dari kata-kata yang diucapkan oleh pembicara. Objek pemahaman tidak lain adalah bahasa, tetapi bahasa tidak dapat dipisahkan dari pikiran pembicara. Perlu dicatat bahwa beberapa orang menggunakan kata-kata yang sama tetapi tidak berpikiran sama.

Oleh karena itu, perlu dibedakan antara "memahami apa yang dikatakan dalam konteks suatu bahasa dengan potensinya" dan "memahami sebagai fakta dalam pikiran pembicara".  2 Dua hal yang bertentangan satu sama lain. Kemudian, dalam percakapan, sering dapat dikatakan bahwa ada kesenjangan antara teks yang diucapkan dan pemikiran pembicara, antara teks dan maknanya, antara kata dan maknanya, dan antara tanda dan referensinya. Tanpa celah seperti itu, pasti tidak ada kesalahpahaman, tetapi ada saling pengertian. Sebaliknya, ia menyatakan bahwa proses pemahaman didorong oleh kebutuhan untuk mengisi kesenjangan. Apakah kita benar-benar dapat mengisi celah ini adalah pertanyaan lain yang belum kita diskusikan.

Hermeneutika dapat disebut "seni" karena dua alasan. Pemahaman membutuhkan upaya "canggih" dan tidak sukarela dengan sendirinya, karena seseorang memulai dengan situasi tanpa pemahaman umum atau kesalahpahaman umum. Kedua, praktik mengatasi kesalahpahaman umum adalah mengikuti aturan tertentu (Einfhrung, 91-92). Kata "seni" dipahami di sini sebagai "keahlian" yang ditemukan pada seniman yang menciptakan seni visual.

Schleiermacher membatasi karya hermeneutika pada seni pemahaman. Ini diperlukan karena ada hal-hal lain yang sering disamakan dengannya: seni berbicara dan seni menulis. Dua yang terakhir adalah "ekspresi tentang apa yang dikatakan" (The Hermeneutics Reader, 74), dan hermeneutika berfokus pada kesenjangan antara apa yang dikatakan dan apa yang diyakini. Saya cocok. Seni berbicara dan menulis berkaitan dengan bagian luar pemikiran, ekspresi linguistiknya. Dalam berbicara, ada gerakan dari dalam ke luar, yaitu untuk berekspresi, tetapi dalam pemahaman, ada gerakan dari luar, yaitu gerakan dari ekspresi dalam bahasa ke pemikiran. Ide di balik kalimat itu diperlukan ungkapan. "Hermeneutika" ditulis oleh Schleiermacher. " Dalam pengertian ini, hermeneutika harus dipahami sebagai seni mendengarkan daripada berbicara, dan seni membaca daripada menulis.

DESAIN DAN METODE PENELITIAN

1. Akuntansi sebagai seni model Hermeneutika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun