Mohon tunggu...
Alfi Basiroh
Alfi Basiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang sukses ga santai.Orang santai ga sukses.... Mahasiswi S1 Reguler - Dosen Prof.Dr.Apollo M.Si.Ak - Alfi Basiroh - NIM 43220010121 - Universitas Mercu Buana

Nama : Alfi Basiroh - NIM : 43220010121 - Mata Kuliah : Teori Akuntansi - Dosen Pembimbing : Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak - UNIVERSITAS MERCU BUANA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tema 1: Conceptual Framework (TB 1 Teori Akuntansi)

3 April 2022   20:14 Diperbarui: 3 April 2022   20:20 2452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pedekatan yang dipusatkan pada pemilihan tindakan yang dianggap paling baik berdasarkan nilai-nilai professional riset positif. Focus nilai professional dibagi 3 bagian yaitu:

  • Riset positif
  • Kerangka konseptual sebgai dokumen kebijakan
  • Self preservation

"Contoh Implementasi/Pengaplikasian Conceptual Framework Pada Suatu Kasus"

Misalnya, auditor diminta untuk mengaudit akun tahunan partai politik. Menurut Pasal 31 Tahun 2002 Undang-Undang tentang Partai Politik, partai politik wajib memiliki rekening, daftar donor dan jumlah sumbangan yang diterima. Neraca tahunan harus disiapkan setiap tahun dan akan dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam waktu 6 bulan sejak penutupan rekening setelah audit. Auditor yang menghadapi lowongan standar dan hambatan peraturan dapat mencari referensi dalam conceptual framework. Misalnya:

Pada level pertama, akuntan publik dapat menetapkan tujuan lap.keuangan partai politik. Tujuannya tergantung pada pengguna.  KPU membutuhkan lap.keuangan untuk mengevaluasi persetujuan partai politik peserta pemilu. Masyarakat menggunakan lap.keuangan untuk menentukan dukungan suara partai politik yang dapat memenuhi harapan mereka. Transaksi yang dipertimbangkan oleh lembaga publik umumnya berguna untuk mencapai tujuan ini. Jika akuntan mencurigai tujuan ini, pendapat yang masuk akal tidak dapat dikeluarkan tanpa kecuali.

Pada tingkat berikutnya, pemegang buku publik dapat mengetahui komponen apa yang harus ada dalam ringkasan fiskal partai politik. Semua komponen harus diperkenalkan secara total, akurat dan ditegakkan dengan bukti yang dapat dilihat. Demikian juga, saat ini tingkat, pemegang buku publik harus mendapatkan kepastian bahwa data yang terkandung dalam laporan fiskal partai politik telah memenuhi setiap merek dagang subjektif. Pertinence ada ketika data yang disampaikan dapat memberi energi pada penciptaan pilihan tertentu. Ketergantungan ada dengan asumsi data yang diperkenalkan dalam laporan fiskal dibebaskan dari kesalahan dan inkonsistensi. Konsistensi rekaman kadang-kadang harus diterapkan oleh partai politik untuk membuatnya lebih mudah bagi klien untuk melakukan pemeriksaan. Jika saat ini tingkat ada penyimpangan, pemegang buku publik harus menjernihkan penyimpangan untuk partai politik dan meminta agar partai politik  memperbaikinya terlebih dahulu.

Pada tingkat ketiga, pemegang buku publik seharusnya tidak mengamati bukti yang bertentangan dengan kecurigaan yang ada. Anggapan elemen keuangan harus ditetapkan pada kelompok ideologis. Partai politik tanpa henti yang membuat hadiah untuk kelompok ideologis adalah dua pertemuan terpisah untuk menyelesaikan catatan yang berbeda juga. Anggapan perkembangan bisnis harus diterima oleh pemegang buku terbuka, bahwa partai politik akan tetap dalam aktivitas (tidak akan ditinggalkan oleh sekutu-sekutunya) untuk periode yang tak ada habisnya di kemudian hari. Anggapan yang berbeda juga harus mendapatkan kepastian yang cukup.

Pada tingkat yang sama, penggunaan standar dalam pencatatan oleh partai politik harus diperiksa dari atas ke bawah. Apakah partai politik telah mencatat dengan menerapkan aturan pengeluaran yang dapat diverifikasi, membuat pengakuan pendapatan yang sesuai, melakukan aturan koordinasi, dan mengungkap data apa pun yang dipandang signifikan untuk pilihan klien.

Mengingat kasus yang dirujuk di atas, dapat dianggap bahwa sistem yang diterapkan (conceptual framework) dapat membantu akuntan publik dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, terutama dengan asumsi ada kerentanan tentang aturan pencatatan pembukuan.

Conceptual framework dapat menjadi arahan yang terstruktur bagaimana praktek akuntansi yang belum ada standarnya dilaksanakan oleh suatu entitas, sehingga sewaktu memberikan  opini dalam laporan audit, akuntan  publik  dapat  selalu  tetap  profesional  dalam  membuat pertimbangan, dengan mengacu kepada conceptual framework.

Referensi :

Michael dan Sylvia. (2021). Manfaat Kerangka Kerja Konseptual Akuntansi Keuangan Bagi Akuntan Publik Dalam Melaksanakan Pekerjaannya. Bina Ekonomi Majalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar

Siallagan, Hamongangan. (2020). Teori Akuntansi. Sumatra Utara : LPPM UHN Press

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun