Mohon tunggu...
Alfath Ibnu Hady
Alfath Ibnu Hady Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga

Saya mahasiswa psikologi yang tertarik dengan karakter unik dari setiap manusia, saya juga tertarik dengan keorganisasian dan human resources. Saya senang melakukan olahraga, terutama beladiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Insomnia? Obat Kimia Bukan Solusi, Begini Cara Mengatasinya

5 Juni 2022   23:21 Diperbarui: 5 Juni 2022   23:22 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Insomnia

            Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang mana sesorang membutuhkan waktu lama atau kesulitan untuk tidur.Gangguan tidur sendiri merupakan kelainan pada pola tidur seseorang.  Hal ini bisa disebut insomnia apabila terjadi dalam kurun waktu setidaknya satu bulan. Kebanyakan remaja di Indonesia menderita salah satu gangguan tidur yang disebut insomnia ini. Angka prevalensi di Indonesia mencapai 10% dari jumlah penduduk dan jumlah populasi atau sekitar 28 juta orang yang mengalami insomnia.

 

Penyebab-Penyebab Insomnia

            Insomnia sendiri terbagi menjadi 2, yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Hal tersebut dibedakan berdasarkan penyebab dari insmnia itu sendiri.

-INSOMNIA PRIMER (Tidak terkait dengan penyakit lain)

  1. Penyebab utamanya adalah segala sesuatu yang menybabkan stres. Contoh: Masalah keuangan, pristiwa duka, dll.
  2. Kebiasaan buruk yang sering dilakukan sebelum tidur. Contoh: Makan terlalu banyak, menggunakan gadget hingga larut malam.
  3. Faktor lingkungan. Contoh: Suara bising, terlalu terangnya cahaya, dan suhu yang membuat tidak nyaman.
  4. Jadwal tidur yang berantakan.

-INSOMNIA SEKUNDER (Terkait dengan penyakit atau kondisi medis lain)

  1. Gangguan psikologi. Contoh: Gangguan kecemasan, gangguan bipolar, dll.
  2. Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada malam hari
  3. Mengalami sleep disorder
  4. Gangguan saraf
  5. Gaya hidup tidak sehat. Contoh: Merokok, menyalahgunakan NAPZA, mengonsumsi minuman beralkohol dan berkafein secara berlebihan
  6. Penggunaan obat-obatan yang mengandung zat yang dapat menahan kantuk

 

Bahaya Penggunaan Obat Kimia (Tanpa anjuran dokter)

  1. Indikasi penggunaan obat yang tidak disertai dengan penjelasan yang sesuai sehingga tidak tepat atau keliru (penjelasan besar dosis, cara, jumlah, dan lama pemberian).
  2. Pemilihan obat yang tidak tepat, obat yang dipilih bukan obat yang terbukti paling bermanfaat, paling aman, paling sesuai, dan paling ekonomis.
  3. Kondisi dan riwayat pasien tidak dinilai secara cermat, tentang kondisi yang tidak memungkinkan menggunakan suatu obat, mengharuskan penyesuaian dosis atau kondisi yang dapat meningkatkan risiko efek samping obat.
  4. Pengaruh atau efek dari pemberian obat pada tubuh, baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan, tidak diperkirakan sebelumnya dan tidak dilakukan pemantauan secara langsung atau tidak langsung.

 

Jenis-Jenis Obat Yang Keras

  1. Diphenhydramine (Dengan nama merek obat tidur apotek Nytol, Sominex, Sleepinal, Compoz, Excerdin PM, Tylenol PM).
  2. Doxylamine (dengan nama merek obat apotek Unisom, Nighttime, Sleep aid).
  3. Ambien (zolpidem tartrate).
  4. Ambien CR (zolpidem tartrate).
  5. Lunesta (eszopiclone).
  6. Sonata (zaleplon)
  7. Obat sejenis psikotropika yaitu benzodiazepine

 

Cara Mengatasi/Menghindari Insomnia 

  1. Mengatur jadwal tidur secara bertahap. Hal ini dilakukan dengan cara menambah jam tidur selama 15 menit pada malam hari, lalu tambahkan lagi 15 menit di hari selanjutnya. Lakukan hal ini hingga tubuh merasa terbiasa dan waktu tidur tercukupi.
  2. Menciptakan Suasana yang nyaman sebelum tidur. Membersihkan, merapikan, dan meredupkan pencahayaan kamar sebelum tidur dipercaya dapat mengatasi stres akibat kurang tidur. Selain itu, menggunakan kamar dan tempat tidur hanya saat benar-benar hendak tidur juga penting untuk membantu agar tubuh lebih rileks dan segera terlelap.
  3. Menghindari beragam gangguan sebelum tidur. Salah satu gangguan terbesar yang jarang orang sadari adalah penggunaan elektronik. Kebiasaan menggunakan elektronik berpotensi membuat semakin banyak pikiran, stres, dan menjadi sulit tidur. Lebih baik, persiapkan waktu tidur Anda dengan membuat tubuh rileks dan menciptakan suasana yang mendukung untuk tidur nyenyak
  4. Membatasi konsumsi zat tertentu.. Mengkonsumsi zat yang mengandung kafein, nikotin dan alkohol dapat memengaruhi atau justru memicu stres hingga insomnia. Tentu masih boleh mengkonsumsi zat-zat tersebut, tetapi pastikan untuk mengurangi asupannya, terutama saat malam sebelum tidur.
  5. Mencari bantuan profesional. Jika berbagai cara mengatasi insomnia tidak dapat membantu mengatasi insomnia, periksakan kondisi kesehatan ke dokter ahli. Tujuannya untuk mencari tahu ada tidaknya masalah kesehatan yang menjadi penyebab insomnia yang dialami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun