- Membantu dan meringankan beban orang tua dalam urusan rumah tangga, pekerjaan, atau hal-hal lain yang mereka perlukan. Tidak pernah membebani atau merepotkan orang tua dengan permintaan atau tuntutan yang tidak masuk akal atau tidak penting.
- Memberikan nafkah dan kesejahteraan kepada orang tua, baik secara materi maupun non-materi. Tidak pernah mengabaikan atau meninggalkan orang tua dalam keadaan susah atau membutuhkan.
Contoh penerapan amor parentium dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Ketika pulang ke rumah, kita menyapa dan mencium tangan orang tua kita, serta menanyakan kabar dan keadaan mereka.
- Ketika mendapat tugas atau pekerjaan dari orang tua, kita mengerjakannya dengan segera dan tanpa mengeluh atau menunda-nunda.
- Ketika melihat orang tua kita sedang sibuk atau lelah, kita menawarkan bantuan atau menggantikan pekerjaan mereka, seperti mencuci piring, membersihkan rumah, atau memasak makanan.
- Ketika mendapat penghasilan atau uang saku, kita menyisihkan sebagian untuk memberikan sedekah atau hadiah kepada orang tua kita, seperti memberikan bunga, buku, atau makanan kesukaan mereka.
 Amor Concervis: Cinta Kasih Sesama Manusia
Sesama manusia adalah saudara kita yang memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan Tuhan. Kita tidak boleh merasa lebih baik atau lebih buruk dari orang lain, karena kita semua adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sama. Oleh karena itu, kita harus menunjukkan cinta kasih kita kepada sesama manusia dengan cara-cara berikut:
- Menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di antara manusia, baik yang berupa agama, suku, ras, golongan, budaya, maupun pandangan. Tidak pernah merendahkan, menghina, atau memusuhi orang lain karena perbedaan tersebut.
- Bersikap ramah, baik, dan saling mengasihi dengan sesama manusia, tanpa membeda-bedakan atau memihak-mihak. Tidak pernah bersikap kasar, jahat, atau saling membenci dengan sesama manusia, tanpa alasan yang jelas atau benar.