Mohon tunggu...
Hajar Alfarisy
Hajar Alfarisy Mohon Tunggu... Petani - Menulis mengabadikan masa depan

Berjalan dalam kadar mengingat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Kita yang Tak Berdosa

26 Mei 2016   09:59 Diperbarui: 26 Mei 2016   18:36 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://widhiaanugrah.com/wp-content/uploads/2014/11/merenung.jpg

“Begitu sabarnya Tuhan dengan keadaanku ini, dosa telah menjadi sahabatku. Lalu aku tenggelam dalam keadaan yang membuat diriku seperti baik-baik saja. Kata-katamu ‘Aku seperti tak berdosa’  mewakili semua itu.

“Lihatlah, begitu terperanjatnya burung-burung  lalu mereka beterbangan. Binatang-binatang berlari ketika ranting-ranting patah aku injak, dan kau mendatangiku bergegas secepat mungkin. Lihatlah mereka itu, mereka tidak akan mengalami hal-hal yang buruk, setelah mereka menghindar dari sesuatu yang mereka anggap mengancam. Begitu juga dirimu yang bergegas itu, karena engkau ingin memastikan bahwa tak ada hal yang menghawatirkan yang terjadi. Tapi bukankan karena itu engkau selamat dari ke khwatiranmu itu.” ucap Jalal tersenyum

Nainawa terdiam. Matanya menatap mata lelaki yang berada di depannya. Matanya yang mencekung ke dalam membawa Nainawa dalam dunia lain.  “Aku akan pergi, kau sudah mengerti dengan apa yang kau ingin ketahui.” Laki-laki itu kemudia pergi, lalu menoleh ke Nainawa seperti membisik sambil tersenyum ia berkata, “Apakah ada masa yang lebih panjang dari penangguhan serta penguluran Azab kita ini?"

Memang lelaki itu telah pergi. Burung-burung beterbangan mengepak-ngepakkan sayap, bernyanyi dengan bahasanya masing-masing mengiringi kepergian lelaki aneh itu. Fajar pagi telah tiba. "Lelaki itu memang telah pergi, tetapi apa yang ia sampaikan akan tetap tinggal selamanya dalam hidupku," bisik Nainawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun