Jadi sebuah kata bisa memiliki kesamaan graf dan fon (tulisan dan bunyi) kemudian kita tertipu hanya karena penampilannya tersebut dan kebingungan sendiri di tengah kegiatan menulis. Padahal secara morfologi keduanya adalah morfem yang berbeda, namun dengan bentuk yang sama, yang juga fungsinya berbeda.
Saya termasuk orang-orang yang kaget ternyata ada proses yang bisa dijelaskan sebelum kumpulan kumpulan huruf-huruf itu disebut sebagai kata. Jadi Anda yang punya pertanyaan tentang seperti apakah ada suatu proses yang menjelaskan asal-usul kata, sudah pasti Anda punya tingkat kecocokan yang lebih tinggi untuk belajar linguistik daripada saya. Hikmahnya, kita tidak boleh hanya melihat sesuatu dari bentuk lahirnya saja.
Kayaknya agak nggak nyambung deh. Hmm, sudahlah kita lanjut ke cabang linguistik selanjutnya.
Sintaksis
Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari hubungan kata dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran (Chaer, 2012:206). Jadi pembahasan tentang kata terbagi menjadi dua, yaitu internal kata dan eksternal kata. Bagian internal kata sudah dibahas dalam morfologi, sedangkan dalam sintaksis akan membahas sebuah kata dan hubunganya dengan kata lain.
Pembahasan sintaksis biasanya dimulai dari kata sebagai satuan terkecil sintaksis, diikuti frasa, klausa, dan kalimat. Masing-masingnya dibahas secara rinci dalam linguistik struktural.
Analisa sintaksis biasanya menggunakan struktur sintaksis yang tiga, yaitu fungsi (yang diisi dengan subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan), kategori (yang dengan oleh kelas kata), dan peran (yang diisi dengan pelaku, pekerjaan/aktivitas, penderita, alat).
Semantik
Sebelum adanya semantik, kajian tentang makna pada masa lalu lebih populer disebut dengan kajian semiotik. Namun sekarang semiotika adalah bagian dari kajian semantik. Semantik sendiri adalah sebuah ilmu yang objek kajiannya adalah makna bahasa.
Chaer (2012:284) mempermasalahkan istilah tataran pada frasa tataran semantik yang kurang tepat. Hal itu dikarenakan dalam hierarki unsur gramatikal mulai dari fon sampai wacana tidak ditemukan unsur makna tidak berdiri secara mandiri, melainkan ada dalam setiap unsur-unsur tersebut.
Semantik sendiri membahas banyak hal yang berkaitan dengan makna dalam bahasa, seperti hakikat, jenis, hubungan/relasi, perubahan, dan medan makna. Pembahasan semantik hanya berfokus pada makna internal dalam bahasa. Untuk makna yang sudah dilibatkan dengan konteks pemakaian bahasa dalam komunikasi akan ada kajian ilmu berbeda yang disebut dengan pragmatik.
Wacana
Wacana forever, pernahkan mendengar istilah tersebut? Apakah arti dari wacana?
Dalam buku Linguistik Umum buah pikiran Chaer (2012) wacana termasuk dalam kajian sintaksis. Jika kita lihat secara gramatikal, maka wacana dapat dipahami sebagai satuan gramatikal terbesar dan terlengkap. Hal tersebut didasarkan pada hierarki di mana wacana sendiri merupakan kesatuan dari paragraf-paragraf bermakna yang terdiri dari kalimat-kalimat yang berisi konsep, gagasan, atau ide-ide tertentu.