Mohon tunggu...
alfa pabela pratama
alfa pabela pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta jurusan S1 Ekonomi Akuntansi

Hobi Membaca, Memancing, Games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Public Rleation di Era Digital

8 Oktober 2023   12:43 Diperbarui: 8 Oktober 2023   13:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital saat ini, semakin banyak orang yang memanfaatkan media online dan menerima teknologi baru yang semakin mudah diakses dan ramah pengguna. Saat ini, khalayak yang lebih besar beralih ke situs berita online sebagai sumber informasi utama mereka, yang dapat diakses dengan mudah melalui ponsel atau perangkat lain, kapan saja dan di mana saja.

Di era digital ini, kebutuhan terhadap media cetak di kalangan masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini terutama disebabkan oleh besarnya biaya yang terkait dengan promosi dan publikasi kegiatan bisnis melalui surat kabar, majalah, tabloid, dan media serupa. Saat ini, individu dan perusahaan memiliki kemudahan untuk membuat platform media sendiri melalui internet atau media sosial dengan biaya yang sangat terjangkau. Bahkan, ada yang berpendapat bahwa ini sepenuhnya gratis.

Agar dapat unggul dalam perannya, seorang profesional PR harus memiliki penguasaan dan kemahiran yang kuat dalam bidang teknologi informasi. Sangat penting bagi praktisi PR di dunia yang berkembang pesat saat ini untuk selalu mengikuti perkembangan terkini, terutama melalui platform online yang menawarkan jangkauan lebih luas. Namun, ketika menggunakan media online, para profesional PR harus berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh informasi yang salah atau menyesatkan, karena hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap reputasi dan kredibilitas organisasi yang mereka wakili.

1. Digital PR

Ada banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan Digital Public Relations (DPR), antara lain New Media, Cyber Public Relations, Electronic Public Relations (e-PR), Online Public Relations, Public Relations 2.0, dan Online Public Relations. Meskipun terdapat berbagai istilah yang digunakan oleh para profesional PR, namun konsep DPR tetap konsisten, yaitu memanfaatkan media internet untuk menjalankan peran, tanggung jawab, dan praktik kehumasan suatu perusahaan atau instansi.

Menurut Bob J. Onggo (2004:1), istilah Cyber Public Relations atau Electronic Public Relations (e-PR) mengacu pada penggunaan media internet untuk publikasi. Pendekatan ini mempunyai karakteristik tersendiri.

a. E adalah Electronic

Elektronik di dalam E-PR sama seperti halnya huruf "e" sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, elektronik di sini diibaratkan sebagai digital.

b. P adalah Public

Publik mengacu bukan sekedar publik secara umum, namun pasar konsumen. Publik juga tidak hanya mengacu pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau public audience.

c. R adalah Relation

Relasi merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis. Itu merupakan kunci pasar agar suatu bisnis berhasil. Menariknya, melalui media internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat kerena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan publik konvensional, di mana praktisi PR harus menjangkau mereka dengan sifat one-to-many.

Praktisi PR yang berpengalaman dalam PR Digital juga sering terlibat dalam aktivitas PR tradisional atau offline. Kartikasari (2017:4) menyatakan bahwa banyak praktisi PR yang terkena dampak kemunduran media tradisional akibat bangkitnya media digital. Namun media tradisional masih memainkan peran penting dan diperlukan di berbagai belahan dunia. Perbedaan antara penggunaan media tradisional dan media digital dalam aktivitas PR adalah upaya untuk beradaptasi dengan lanskap media yang beragam dan menjangkau konsumen secara efektif sesuai dengan tujuan perusahaan.

2. Arti Penting Digital Public Relation (DPR)

Digital Public Relations adalah strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan visibilitas online bisnis. Ini melibatkan jaringan dengan jurnalis, influencer, dan blogger, dan mengirimkan siaran pers online untuk mendapatkan tautan balik, sebutan di media sosial, dan meningkatkan peringkat mesin pencari. Meskipun mirip dengan PR tradisional, perbedaan utamanya terletak pada media komunikasinya. Kedua strategi tersebut bertujuan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antar individu, organisasi, atau perusahaan.

3. Definisi Singkat DPR

Hubungan Masyarakat Digital (DPR) melibatkan perolehan tautan balik yang memiliki reputasi baik dari situs web dan media online, serta ulasan asli dari pengguna. Strategi ini membantu bisnis menjangkau audiens yang diinginkan dengan menampilkan merek mereka di situs web populer, podcast, dan platform media sosial. Hal ini juga dapat melibatkan meninggalkan ulasan di berbagai toko aplikasi. Pada akhirnya, DPR berdampak positif terhadap visibilitas situs web dan peringkat mesin pencari.

Strategi Hubungan Masyarakat Digital yang terorganisir dengan baik dan berfokus pada "SEO Lokal" sangat penting bagi bisnis lokal. Hal ini melibatkan liputan dalam publikasi online yang mencakup area lokal bisnis, seperti situs surat kabar lokal, blog penduduk lokal, ulasan pelanggan, atau mensponsori acara atau badan amal lokal.

4. Konsep PR di Era Digital

Seperti yang telah disampaikan, PR sangat berhubungan erat dengan Era Digital, lebih tepatnya terhadap teknologi internet. Pada dasarnya manfaat dari PR yaitu untuk menyampaikan informasi kepada organisasi dan publiknya.

Melihat hal tersebut dapat dipahami mengapa PR sangat berhubungan erat dengan internet. Karena untuk menyampaikan informasi terhadap organisasi dan publiknya secara mudah. Seorang PR harus dapat menggunakan internet atau media sosial dengan baik. Tujuannya untuk menciptakan kesan yang positif, hubungan yang baik, dan meningkatkan visibilitas brand (organisasi atau publik).

5. Manfaat Media Sosial bagi PR
a. Dapat menjangkau pelanggan sesui target
b. Dapat terhubung dengan pelanggan kapan saja dan di mana saja
c. Dapat menimbulkan efek viral yang sangat dahsyat
d. Biaya murah, bahkan gratis.

6. Aktivitas PR di Era Digital
Praktisi PR digital menciptakan dan menjaga citra positif dengan menampilkan pesan-pesan brand organisasi di media internet, seperti website, blog dan media sosial lainnya. Selain itu, aktivitas dalam PR digital juga meliputi:
a. Mendengarkan percakapan publik tentang brand di media sosial,
b. Mendeteksi isu-isu di media sosial mempengaruhi brand, dan yang dapat
c. Menciptakan konten brand yang menarik bagi publik.

7. Senjata PR di Era Digital
Dalam menjaga citra dan membangun audiens online, PR pada Era Digital menggunakan tekhnologi internet diantaranya:
a. Mediasosial: Twitter, Facebook, Instagram, TikTok, Google Maps, dan lainnya
b. Publikasi: website, blog, (WordPress, Blogspot, Kompasiana, dan lainnya)
c. Video: Youtube

8. Digital Public Relations Dapat Menguntungkan Bisnis Public Relations Digital memiliki banyak manfaat langsung dan tidak langsung untuk bisnis. Tetapkan tujuan untuk campaign Public Relation Digital sebelum aktivitas bisnis. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan saat menjalankan campaign Public Relations Digital:

a. Tingkatkan SEO dan Ranking - mempublikasikan di situs web tinggi otoritasnya dan mendapatkan tautan atau link ke situs web, akan mendorong menaikkan peringkat pada target kata kunci. Semakin tinggi peringkat di Google, semakin banyak traffic akan datang ke situs web.

b. Tingkatkan Traffic Situs Web Semakin banyak orang membaca tentang bisnis/konten dan membagikannya ke media sosial, semakin banyak orang akan mengunjungi situs web perusahaan. c. Bangun Kepercayaan Merek/Brand - Tim Public Relations Digital memastikan bahwa pelanggan hanya melihat hal-hal yang baik ketika mereka mengetikkan nama perusahaan/bisnis di mesin pencari. d. Membuat konten yang menarik dan mendapatkan ulasan positif yang tidak memihak akan memelihara citra merek/brand. Artikel bermanfaat dan berkualitas tinggi yang ramah SEO akan memberi sinyal kepada mesin pencari bahwa Anda adalah sumber informasi yang kredibel, sementara produk atau layanan Anda ditinjau oleh blogger akan meningkatkan kepercayaan pada brand/merek.

e. Hasilkan Prospek - Strategi digital public relations yang baik harus menempatkan produkmu di depan audiens yang relevan dan tertarik. Semakin banyak orang membaca tentang produk dan mengklik ke situs web, semakin banyak arahan yang akan dihasilkan.

f. Tingkatkan penjualan - Agensi Public Relations digital apa pun yang berharga, tahu bahwa bisnis harus melakukan penjualan dan melihat ROI dari investasi pemasaran digital mereka. Campaign PR Digital harus menjadi acuan, dan konten berkualitas di situs web akan menyalurkan acuan tersebut melalui konversi dan mengubahnya menjadi pelanggan yang membayar.

9. Delapan Jenis Strategi Digital Public Relation

Strategi Public Relations digital terutama berfokus pada menerbitkan artikel dan mengamankan backlink dari situs web atau blog yang relevan. Hal ini akan melibatkan sekaligus membina hubungan dengan wartawan agar disebutkan di media.

Namun, ada beberapa cara berbeda yang dapat diimplementasikan, dengan berbagai jenis tautan atau link yang dapat dibangun Public Relations Digital..

Berikut adalah beberapa jenis strategi PR Digital yang paling umum:
a. Mempublikasikan artikel secara online untuk mendapatkan backlink berkualitas tinggi
b. Bangun networking dengan jurnalis dan editor untuk mendapatkan backlink
c. Mempublikasin siaran pers dan himpun konten yang bernilai berita untuk mendapatkan fitur pers
d. Penjangkauan Blogger untuk mendapatkan backlink dan
mention di blog yang relevan
e. Influencer marketing untuk di-mention pada akun media sosial yang berpengaruh
f. Program afiliasi yang membayar komisi kepada blogger yang merujuk pelanggan ke bisnismu
g. Acara pers offline atau acara blogger yang bertujuan untuk mendapatkan liputan online 

h. Sharing dan himpunkan infografis.

10. Peranan Digital Public Relation Menurut Bob Julius Onggo (2004: 4-6) PR di media digital

mempunyai peranan yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan kegiatan PR offline, karena apabila PR offline akan bergantung kepada seorang perantara dalam menyampaikan pesan korporat seperti wawancara, kemudian pesan korporat akan disesuaikan dengan muatan yang akan direduksi oleh perusahaan media cetak. Sedangkan dengan menggunakan digital public relation, praktisi PR melewati batas antara korporat dengan audiens, sehingga dapat dengan langsung menyampaikan pesan-pesan perusahaan kepada target audiens

perusahaan. Selain itu ada beberapa peranan digital PR bagi perusahaan antara lain: a. Jangkauan Global

Melalui media digital yang terhubung dengan internet, jangkauan pesan yang akan disebarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih luas jangkauannya. Bukan lagi hanya terbatas pada areal lokal maupun regional, namun melalui media digital pesan tersebut dapat menjangkau secara global. b. Interaktif (Komunikasi Dua Arah)

Audiens yang terhubung melalui internet dapat memperoleh akses informasi digital selama 24 jam dalam sehari, sehingga informasi yang diperoleh dapat diakses kapan saja. Selain informasi yang selalu tersedia penggunaan media digital akan memudahkan audiens untuk memperoleh informasi yang cepat dengan tampilan yang interaktif. Sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara perusahaan dengan publik tujuan utama dari kegiatan digital public relation.

c. Biaya Efisien

Biaya yang dikeluarkan dalam pemanfaatan digital public relation jauh lebih murah dibandingkan dengan kegiatan PR yang secara konvensional. Praktisi PR hanya perlu menyesuaikan jenis media digital mana yang akan digunakan dalam menampilkan pesan perusahaannya. d. Memelihara Reputasi

Melalui kehadiran perusahaan dalam dunia digital dapat memudahkan citra yang akan dibangun dihadapan publik. Kehadiran PR dalam berpartisipasi dalam topik-topik tertentu akan memberikan citra tertentu pada benak publik begitu juga dengan informasi yang diberikan secara kesinambungan akan membantu reputasi yang dibangun akan terpelihara dengan baik.

e. Menjalin Hubungan Interaksi yang dibangun pada media digital dapat menciptakan hubungan berkesinambungan antara perusahaan dengan publiknya atau bahkan stakeholder-nya. Hal ini dapat dilakukan apabila perusahaan aktif dalam membalas setiap respon yang diberikan audiens pada media digital.

11. Pemanfaatan Digital Public Relation

Bagi perusahaan tidak akan terlaksana secara maksimal tanpa adanya penggunaan media sosial sebagai alat dalam pelaksanaan kegiatannya. Digital Public Relation yakni peran media sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatan praktisi Public Relation dalam menjangkau publik di dunia digital. Kehadiran berbagai macam jenis media sosial merupakan sebuah tantangan sebagai seorang praktisi PR untuk mendalami berbagai fitur yang dimiliki oleh media sosial untuk memaksimalkan kehadiran perusahaan atau instansi pada dunia digital.

Breakenridge dalam Rulli (2017:173) memberikan catatan khusus terkait pertemuan antara PR dan media sosial. Menurutnya, kehadiran media sosial memberikan peningkatan terhadap teknik-teknik komunikasi, semakin beragamnya praktik PR, serta adanya perubahan terhadap peran maupun fungsi dan tanggung jawab PR, Sebuah perusahaan kini sejatinya tidak bisa mengontrol atau mengendalikan brand yang ada di tengah masyarakat (pasar). Khalayak selaku konsumen maupun bukan, kini yang mengambil alih.

Berdasarkan hal tersebut maka terdapat korelasi antara PR dan Media Sosial. Sebagaimana media sosial merupakan salah satu instrumen komunikasi dalam PR. Media menjadi media penunjang kegiatan PR.

Adapun beberapa jenis media sosial yang digunakan dalam perusahaan terkait dengan penelitian ini antara lain facebook, twitter dan instagram. Pemilihan media sosial tersebut berdasarkan target dari khalayak yang ingin dituju oleh perusahaan. Dalam kajian ini menjelaskan beberapa bagian di dalam jenis media sosial tersebut serta beberapa acuan yang akan digunakan sebagai bahan untuk evaluasi atau ukuran pelaksanaan kegiatan di dalam media sosial yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan digital public relation. Informasi mengenai acuan ukuran diperoleh dari beberapa katalog dari agensi digital public relation di berbagai negara sebagai referensi.

12. Perbedaan E-PR dengan PR (Konvensional)

E-Public relation adalah kegiatan kehumasan yang dilakukan di dunia internet mulai dari kegiatan publikasi hingga customer relation management. Manfaat dari E-PR antara lain pesan-pesan corporate dapat langsung disampaikan kepada target public. Membangun digital brand images, membina hubungan yang baik dengan berbagai media, melalui media center online. Sebagai sarana komunikasi pasar global dengan biaya yang minim. Dapat langsung memperoleh feedback (respone kembali) secara langsung tanpa riset tertentu. Mendukung departemen pemasaran melalui 3R

yaitu: relations, reputations dan relevantions. Public Relation (kovensional) adalah suatu kegiatan kehumasan yang dilakukan pada umumnya di dunia nyata. Kegiatan komunikasinya bersifat informatif dan persuasif dilaksanakan dengan: 

a. Tertulis: menggunakan surat-surat, paper, brosur dan sebagainya. 

b. Lisan: briefing, rapat, diskusi, seminar dan sebagainya.

c. Conselling: menyediakan beberapa staff yang telah mendapatkan pelatihan untuk memberikan nasihat-nasihat, jalan keluar dari permasalahan pribadi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun