Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya pewarisan nilai, yang akan menjadi penolong dan menuntun masyarakat dan atau umat manusia dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan perdaban umat manusia. Tanpa pendidikan maka diyakini manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi masa lampau yang dibanding dengan manusia masa sekarang jelas sangat tertinggal baik kualitas kehidupan maupun proses-proses merancang masa depannya. Secara ekstrim bahkan dapat dikatakan, maju mundurnya baik buruknya beradaban suatu bangsa atau masyarakat akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh masyarakat tertentu.
Dalam kontek ini, maka kemajuan peradaban yang dicapai umat manusia dewasa ini sudah barang tentu tidak terlepas dari peran-peran pendidikannya. Dengan demikian pendidikan merupakan tumpuan setiap individu, masyarakat meraih masa depannya. Membangun peradaban hidup melalui pendidikan adalah suatu tujuan mensintesakan dan mengintegrasikan berbagai dimensi menjadi suatu sistem nilai yang terintegrasi baik politik, ekonomi, sosial, maupun iptek yang secara dinamis terus berkembang, mampu menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan dalam maupun tantangan lain yang telah mengglobal.
Suatu peradaban yang menjadi individu, masyarakat cerdas kehidupannya, yaitu indivisu dan masyarakat yang modern dan maju, dengan sumber daya manusia yang handal, demokratis, sejahtera, berkeadilan sosial yang menjunjung tinggi HAM berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk membangun peradaban hidup yang berdampak kepada kehidupan yang bermutu, diperlukan manusia yang memiliki kemampuan (intelektual, dan vokasional/ professional) dan berkarakter (berkepribadian mantap dan mandiri, memiliki rasa tanggung jawab, dan demokratis). Untuk itulah diperlukan suatu proses pendidikan yang bermakna proses pembudayaan kemampuan, nilai, dan sikap. Membangun peradaban hidup melalui pendidikan pada hakikatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Fitrah adalah titik tolak kemuliaan manusia, baik sebagai bawaan seseorang sejak lahir atau sebagai hasil proses pendidikan.
Membangun peradaban hidup tidak dapat dilakukan hanya dengan melalui satu dua bidang kehidupan. Ia merupakan proses bersinergi, simultan dan konsisten. Untuk itu, peradaban ini perlu disadari bersama sebagai sesuatu yang wajib dan merupakan tanggung jawab yang perlu dibebankan kepada seluruh anggota masyarakat. Jika menengok sejarah, menunjukkan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan adalah sentral sifatnya. Dari perkembangan ilmu inilah kemudian dikembangkan bidang-bidang lain baik secara simultan ataupun secara gradual. Ilmu, sudah barang tentu, diperlukan oleh semua kelompok apapun orientasi dan strategi perjuangannya.
Pembangunan politik, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya tidak bisa tidak harus dimulai dari ilmu. Untuk memperbaiki keadaan ini, masyarakat harus mengarahkan target pendidikan kepada pembangunan individu yang memahami tentang kedudukannya baik di depan Tuhan, di hadapan masyarakat dan di dalam dirinya sendiri. Dengan kata lain pembangunan masyarakat harus dilandaskan pada konsep pengembangan individu yang beradab. Pembentukan individu yang beradab tersebut, secara strategis, dapat dimulai dari pendidikan. Namun pendidikan tersebut harus terlebih dahulu diletakkan dan berlandaskan pada interpretasi yang benar sehingga dapat melahirkan sarjana, ulama dan pemimpin yang mempunyai pandangan hidup yang sesuai dokma agama.
Perlu dicatat bahwa penekanan pada pendidikan merupakan salah satu yang utama. Penekanan terhadap pendidikan sering dikaitkan dengan adanya pengaruh Westernisasi dan modernitas. Pendidikan merupakan medium pengembangan individu, mengarah kepada pembentukan insan kamil. Pendidikan fungsinya adalah untuk membentuk insan yang beradab dengan kemampuan dan potensi masing-masing. Oleh sebab itu pendidikan mengarah kepada penanaman ilmu pengetahuan yang berstruktur dan konseptual. Pendidikan pada hakikatnya membentuk pengetahuan inderawi, aqli dan intuisi disatukan dalam suatu cara berfikir yang integral: obyektif dan subyektif, idealistis dan realistis.
Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungsi sekligus: pertama, menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan yang sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Sehingga bisa dikatakan bahwa pendidikan bukan hanya berfungsi sebagai tranfer of knowladge saja, tetapi juga sebagai tranfer of value.
Masyarakat memandang pendidikan sebagai pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai budaya baik yang bersifat intlektual, keterampilan, keahlian dari generasi tua ke generasi muda agar masyarakat tersebut dapat memelihara kelangsungan hidupnya atau tetap memelihara keperibadiannya. Dari segi pandangan invidu pendidikan berarti upaya pengembangan potensi-potensi yang dimiliki individu yang masih terpendam agar dapat teraktualisasikan secara komplit, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh individu tersebut dan juga masyarakat.
Pendidikan mempunyai fungsi ganda. Pada satu sisi pendidikan berfungsi untuk memindahkan nilai-nilai dalam upaya memelihara kelangsungan hidup suatu masyarakat dan peradaban. Sedangkan di sisi lain pendidikan berfungsi untuk mengaktualisasikan fitrah manusia agar dapat hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dan mampu memikul tanggung jawab atas perbuatannya, sehingga memperoleh kebahagiaan dan kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan adalah jantung peradaban dalam kehidupan manusia. Siapa pun orangnya secara filosofis disebut sebagai animal educandum, yakni individu yang terus-menerus dididik dan mendidik. Ini artinya, proses pendidikan merupakan sebuah ikhtiar yang tanpa henti. Pendidikan dalam hidup memegang peranan penting guna memajukan peradaban. Untuk pencapaian itu mayarakat harus mencapai tingkat kedewasaan, dalam artian dapat menyelesaikan berbagai masalah kehidupan, sehingga mampu memacu perkembangan peradaban. Maka bukan sekedar mengetahui pengetahuan yang sudah ada, akan tetapi juga mampu mengembangkan dan menciptakan pengetahuan baru. Jika kondisi ideal tersebut dapat dicapai maka pendidikan akan bisa mengambil peranan yang cukup besar dalam membangun peradaban hidup setiap individu ataupun masyarakat secara luas.
Semangat Merdeka Belajar Dengan Pemerataan PendidikanÂ