Mohon tunggu...
Alfandi Anwar
Alfandi Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang

Save Me From My Self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Awal Merdeka Belajar

15 Mei 2022   23:57 Diperbarui: 15 Mei 2022   23:58 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peradaban ialah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan sikap kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai warga masyarakat Konsep dari “peradaban” digunakan sebagai sinonim untuk “budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu.” Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti “perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa”.“Peradaban” dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global).

Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Peradaban adalah bentuk budaya paling tinggi dari suatu kelompok masyarakat yang dibedakan secara nyata dari makhluk-makhluk lainnya. Peradaban mencerminkan kualitas kehidupan manusia dalam masyarakat. Kualitasnya diukur dari ketentraman (human security), kedamaian (peacefull), keadilan (justice), kesejahteraan (welfare) yang merata. Dalam membangun peradaban, masyarakat harus berupaya untuk mewujudkan tatanan hidup yang lebih baik dengan meningkatkan taraf pendidikan yang memadai, penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Dalam membangun peradaban hidup, masyarakat harus membangun sumber daya manusia yang terampil memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbudaya dan bermoral yang berakar dari agama. Selain agama faktor terpenting lainnya dalam membangun peradaban hidup adalah tradisi keilmuan. Salah satu upaya untuk membangun tradisi keilmuan yang tinggi adalah melalui pendidikan. Dengan pendidikan, generasi muda akan mampu mengemban tanggung jawab. Mereka juga akan mampu memelihara dan meningkatkan mutu dari hasil-hasil positif masa lalu. Peradaban hidup sangat ditentukan oleh mutu berkarya dari sumber daya manusianya. Upaya pengembangan sumberdaya manusia yang bermutu yakni melalui pendidikan. Selanjutnya B.J. Habibie (2009: 36) menjelaskan bahwa tiga tiang peradaban yang diperlukan dan dikembangkan untuk membangun peradaban hidup yang maju, sejahtera, mandiri dan kuat adalah manusia-manusia yang memiliki keunggulan yaitu “HO2”, “Hati” (iman dan taqwa), “Otak” (ilmu pengetahuan), dan “Otot” (teknologi). 

Pendidikan sebagai titik sumbu untuk menyalakan ambisi dan motivasi kemajuan peradaban hidup setiap individu dan masyarakat. Pendidikan adalah factor utama dan cara paling efektif bagi kemajuan masyarakat, karena pendidikan dengan penguasaan pengetahuan dapat menghasilkan orang-orang yang mampu membangun peradabannya dimasa mendatang. Penguasaan pengetahuan itu merupakan cara terpenting untuk membangun peradaban manusia. Jika individu-individu yang berpengetahuan berakumulasi dalam sebuah masyarakat, maka dapat dikatakan sebagai indikator masyarakat yang bersangkutan telah membangun peradabannya dengan berhasil.

Fungsi dan Peran Pendidikan Dalam Membangun Peradaban

Pendidikan dalam arti luas menjadi isu strategis, dalam menjawab segala persoalan berkaitan dengan pembangunan peradaban yang lebih manusiawi, santun dan cerdas. Peran utama pendidikan ialah sebagai instrumen sekaligus pelaku untuk perubahan mind set dalam istilah populer kekinian disebut revolusi mental. Jika arah kebijakan bertumpu pada mutu sebagai orientasi pendidikan, maka seluruh stake holder harus memiliki mind set yang sama, untuk mengubah orientasi pendidikannya ke arah mutu. Selain itu pendidikan juga berperanan sebagai pusat pembudayaan nilai-nilai. Nilai-nilai penting yang perlu dibudayakan ialah nilai kejujuran, nilai disiplin, nilai sopan santun, nilai keadilan, nilai empati, dan nilai-nilai kearifan lainnya. Pendidikan juga berperanan sebagai pembebasan. Dalam konteks sosial ternyata manusia memerlukan instrumen pendidikan sebagai pembebasan. Pembebasan dari kebodohan menjadi konsep utamanya.

Konsep utama ini yang berupa kebodohan umat manusia, mempunyai relasi yang sangat lekat dengan kemiskinan, kemiskinan bisa bermuara kembali kepada kebodohan, membentuk lingkaran yang oleh Bourdieu disebut sebagai pembenaran dari teori reproduksi kelas. Kelas anak-anak pinggiran yang bodoh dan miskin, senantiasa berada pada kelas marginal, dan pada konteks reproduksi maka kelas marginal dapat dipastikan akan mewariskan hak istimewanya kepada generasi berikutnya.Oleh Pulo Preire disebut dengan pendidikan kaum tertindas, yaitu; untuk memutus mata rantai reproduksi kelas marginal yang identik dengan kemiskinan dan kebodohan, maka diperlukan pendidikan.

Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan namun sejauh ini belum menampakkan hasil maksimal. Sistem pendidikan yang dibangun harus disesuaikan dengan tuntutan zamannya, agar pendidikan dapat menghasilkan outcome yang relevan dengan tuntutan zaman. Peranan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam membangun peradaban hidup. Pendidikan bertujuan mencetak generasi agar lebih berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu dengan tambahan nilai-nilai moral dan tingkah laku yang telah menjadi sebuah harapan bangsa tersebut. Peradaban hidup suatu masyarakat tergantung dangan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki.

Tidak ada kegiatan yang lepas dari peran pendidikan. Sebab utama mengapa pendidikan berpengaruh terhadap setiap kegiatan dalam kehidupan karena faktor manusia. Peran manusia sangat menentukan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan itu, juga ketika terjadi kemajuan teknologi yang amat pesat.Dengan pendidikan kita transfer dan tumbuhkan pada Manusia nilai-nilai, kecerdasan dan kecakapan, serta sikap mental yang ulet dan tangguh. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk menyampaikan kepada orang atau pihak lain segala hal untuk menjadikannya mampu berkembang menjadi manusia yang lebih baik, lebih bermutu, dan dapat berperan lebih baik pula dalam kehidupan lingkungannya dan masyarakatnya. Hal yang disampaikan itu meliputi sistem nilai, pengetahuan, pandangan, kecakapan dan pengalaman. Makin baik penyampaian itu, makin besar kemungkinan manusia menjadi bermartabat. Dan makin baik perannya dalam kehidupan lingkungan dan masyarakatnya. Itu juga menjadi persiapan yang baik untuk menghadapi pekerjaan dan kehidupan, menjadikan manusia makin mampu melakukan pekerjaannya.

Pada dasarnya pendidikan dilakukan di lingkungan keluarga. Pendidikan di Lingkungan Keluarga menjadi landasan segenap usaha pendidikan sepanjang hidup manusia. Kelurga merupakan tempat pertama bagi pembentukan sebuah karakter pada setiap individu. Di dalam keluarga tercermin jalinan kasih dan cinta, kekerabatan sangat mendominasi yang kuat. Kegagalan keluarga dalam membentuk sebuah karakter pada anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa pembentukan karakter dimulai di lingkungan keluarga.

Pendidikan sebagai penyangga peradaban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun