Mohon tunggu...
Bramastha Alfanda Subroto
Bramastha Alfanda Subroto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Makasiswa Kedokteran

Pengamat dinamika politik kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Neokapitalisme dalam Keputusan Tambang Muhammadiyah, Sebuah Brainstorming

1 Agustus 2024   23:54 Diperbarui: 2 Agustus 2024   00:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Orientasi Profit: Keputusan untuk terjun ke sektor pertambangan yang dikenal sangat menguntungkan secara finansial, dapat mengindikasikan adanya orientasi profit yang kuat.

2. Liberalisasi Pasar: Muhammadiyah, sebagai sebuah organisasi besar, memiliki akses yang luas ke berbagai jaringan bisnis. Hal ini dapat mempermudah mereka untuk masuk ke dalam pasar yang telah sangat kompetitif.

Dampak Potensial

Keputusan ini berpotensi menimbulkan beberapa dampak, antara lain:

1. Kerusakan Lingkungan:  Aktivitas pertambangan batu bara dikenal sebagai salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, udara, dan tanah.

2. Konflik Sosial: Pertambangan seringkali memicu konflik sosial antara pengelola pertambangan, pemerintah, dan masyarakat sekitar.

3. Pelemahan Citra: Jika tidak dikelola dengan baik, keputusan ini dapat merusak citra Muhammadiyah sebagai organisasi yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.

Kesimpulan

Keputusan Muhammadiyah untuk terlibat dalam sektor pertambangan merupakan langkah yang kompleks dan memiliki implikasi yang luas. Meskipun ada potensi keuntungan ekonomi yang besar, namun juga perlu dipertimbangkan dampak negatif yang mungkin timbul, baik dari segi lingkungan maupun sosial dan aspek dan dampaknya pada kesehatan masyarakat pekerja dan terdampak tambang secara menyeluruh.

Saran

Untuk meminimalisir dampak negatif dan memastikan bahwa keputusan ini sejalan dengan nilai-nilai Islam, Muhammadiyah perlu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun