Mohon tunggu...
Alfa Anisa
Alfa Anisa Mohon Tunggu... Editor - Penulis Blitar

Saat sedang sendirian, lebih suka menikmati waktu untuk berimajinasi, melamun dan menyendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Aku Mencari Rumah

17 Januari 2024   21:50 Diperbarui: 17 Januari 2024   21:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay/Sari7

"Tahun ini menjadi tahun terakhir aku mencari rumah untuk hati yang terlalu lama menyimpan kesedihan. Tahun depan akan kupasrahkan segalanya pada bapak,"

Pesan singkat di ponsel suami tak sengaja kubaca, tertulis nama Atiq di atasnya. Nama perempuan itu sepertinya tak asing, aku mencoba memutar ingatan pada hari di mana kami saling bercerita tentang masa lalu, teman, dan mantan. Ya, aku ingat perempuan itu pernah menyukai suamiku.

**

 "Mbak Atiqoh masih berharap padamu," tanyaku ketika Mas suami lagi sibuk memainkan ponselnya. Tepatnya membalas pesan perempuan yang pernah menjadi kakak kelas di SMA.

Mas hanya mengangguk tanpa menatapku, "Dari dulu tak pernah ada kecocokan.  Tapi mereka masih mencoba mempertahankan hubungan, hingga akhirnya salah satu dari mereka menyerah setelah menghabiskan hampir 10 tahun hubungan yang sia-sia," kata Mas tiba-tiba yang kubalas dengan kerutan di kening karena masih mencerna apa yang dikatakannya.

"Mereka siapa, Mas?" tanyaku bingung.

Mas memandangku dengan tatapan lembut, mungkin saja ia menganggap aku ingat apapun yang diceritakannya beberapa waktu lalu. "Prano dan Mbak Atiq. Padahal aku kagum dengan cinta mereka yang dewasa, saling memahami, tapi ternyata kedewasaan itulah berujung pada perpisahan yang sebelumnya tak pernah diperjuangkan," ucap Mas.

"Prano tak pernah berjuang untuk Mbak Atiq? Bukannya dia sedang kuliah S2 dan dapat beasiswa pula, itu kan menjamin masa depannya nanti setelah menikah," kataku menyampaikan pendapat.

"Bagiku jadi seorang lelaki itu harus kuat dan bertanggung jawab terhadap apapun yang telah diputuskannya, termasuk memilih seorang pasangan bersamaan dengan menjalani pendidikan yang sudah diimpikan. Tapi nyatanya Prano berbeda, ia memilih pendidikan, padahal sejak dulu Mbak Atiq selalu berada di sampingnya untuk menyemangati,"

Mas, Prano dan Mbak Atiq adalah teman SMA. Prano dan Mbak Atiq sudah sejak kelas 2 SMA menjadi sepasang kekasih, dan Mas jadi orang pertama yang selalu mendapat kabar ketika keduanya ada masalah. Termasuk ketika Prano yang setahun lalu tiba-tiba meminta putus, tak berselang lama berjarak 6 bulan dikabarkan menikah dengan perempuan asal Banyuwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun