Mohon tunggu...
Syahdan Adhyasta
Syahdan Adhyasta Mohon Tunggu... Administrasi - Profil

Hidup ini bagaikan sebuah lautan, dan kitalah nelayan yang sedang mengarunginya.. Sejauh apapun kita melaut, pasti akan ada masa dimana kita harus kembali ke daratan tempat kita berasal.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Papahnya Syam (Part 3 of 4)

12 September 2016   21:46 Diperbarui: 12 September 2016   22:07 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: 2eyes2ears.blogspot.com

Aya nu neangan. Ada yang nyari Kang Cahya. Penting katanya.”

“Siapa Kang?”

Teu apal.” Ia menjawab bahwa ia tidak mengetahuinya.

Aku pun bergegas mempercepat langkahku. Sedikit berlari.

***

Aku yang baru saja datang di rumah Pak Rahmad, begitu terkejut melihat sosok laki-laki yang ada di depanku. Belum genap langkahku memasuki ruang tamu, tubuh laki-laki itu menghempas tubuhku dengan keras.

Bogem mentah serta merta ia luncurkan pada wajah dan perutku berkali-kali. Bertubi-tubi.

“Ampun Mas! Ampun!” kataku.

Tapi ia tidak menghiraukannya dan masih sangat keserupan untuk menyerangku.

Kang Asep dan Pak Rahmad, segera memegang tubuhnya. Menjauhkannya dari diriku.

“Sabar Kang.. Sabar.” Bujuk Pak Rahmad, berusaha menenangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun