Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal Kiprah Bermusik Hengky Supit

30 Oktober 2023   05:00 Diperbarui: 30 Oktober 2023   06:33 3902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hengky Supit - Whizzkid (Foto Alex Palit & Alex Palit)

Hengky Supit, terlahir di Palu -- Sulawesi Tengah, 28 Desember 1969, anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan Chris Supit dan Roswaty Kariono ini mengaku semenjak kecil sudah menyukai musik dengan mendengarkan koleksi lagu-lagu yang sering didengarkan ibunya, diantaranya lagu-lagu classic rock yang kemudian membentuk ketertarikkannya pada musik rock.

Saat duduk dikelas 2 di SMAN I -- Palu, Hengky diajak oleh kakak kelasnya yakni Abdee Negara (yang kini sebagai gitaris Slank) gabung di Interview Band, membawakan lagu-lagu cover antara lain milik Rush dan Led Zeppelin. Untuk menyalurkan ekspresi bermusiknya, mereka sering mengikuti beberapa festival band di kota Palu, dan sering menjuarai festival musik yang diikuti.

Pada thn 1988 Hengky mengikuti jejak Abdee Negara yang terlebih dahulu hijrah ke Jakarta. Di Jakarta membentuk kembali  Interview Band dengan formasi Hengky Supit (vokal), Abdee Negara (gitar), Glen Anggoman (bas), Theo Kamudi (kibor) dan Fery Haqo (drum), dan manggung di beberapa cafe di Jakarta , dan juga acara perpisahan sekolah.

Tahun 1990, Hengky hengkang dari Interview Band, kemudian gabung di Whizzkid. "Kebetulan tempat aku kost di kawasan Tebet Dalam dekat markas Whizzkid jadi aku sering main ke situ sampai akhirnya diajak sama Ayat dan Agil gabung di Whizzkid gantikan posisi Doddy Katamsi yang ditarik gabung di Elpamas," kenang Hengky tentang bergabungnya dengan Whizzkid.

The Best Vocalist

Tahun 1991, dengan vokalis Hengky Supit, Whizzkid mewakili Jakarta untuk mengikuti Festival Rock se-Indonesia VI, berhasil meraih juara kedua dan best performance, sedang Hengky Supit dinobatkan sebagai the best vocalist.

Di bawah bendera Bengkel Musik Gong (BMG), Whizzkid berformasikan Hengky Supit (vokal), Ayat (gitar), Jaya (gitar), Achonk (bas) dan Agil (dram) single berjudul "Percayalah", yang kemudian disusul album kedua "Gadis Kecil" (1994). Tak lama setelah itu, Hengky yang juga sempat jadi backing vocal Gong 2000 dan Kantata Takwa ini hengkang dari Whizzkid, bersolo karir.

Kesuksesan Hengky Supit bersolo karir ini ditandai dengan melejitnya single lagu berjudul Bila Engkau Izinkan yang musiknya digarap oleh Toto Tewel, lewat album "Top Ten Indonesia Rock Vocalist" (1994) yang diproduseri Log Zhelebour (Logiss Record).

Berikutnya di tahun 1995, Hengky Supit merilis solo album berjudul "Isi Hati" di bawah label Musica Studio. Saat ini masih satu album lagi di Musica Studio yang sampai sekarang belum dirilis juga.

Hijrah ke Belanda

Tahun 1997, ia mengakhiri masa lajangnya, dan menikah dengan gadis berkebangsaan Belanda bernama Nathalie Kollmann. "Kita menikah di Jakarta" kata Hengky. Tahun 1998, Hengky Supit diboyong diajak pulang ke kampung halaman istrinya di Amsterdam. Mulai saat itulah Hengky mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga di Negeri Kincir Angin.

"Saya harus cari pekerjaan dan bekerja untuk kebutuhan hidup, karena tidak mungkin mengandalan kebutuhan hidup dari musik, apalagi saat itu saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang jelas beda dengan di Indonesia, jadi saya harus fight," jelas Hengky yang kini berdomisili di Amsterdam. Dari hasil pernikahan dengan Nathalie Kollmann, Hengky dikaruniahi tiga anak yaitu Kim Tita Supit, Levi Chris Supit dan Bo Job Supit.

Meski kesehariannya banyak disibukkan oleh aktivitas pekerjaan dan urusan rumah tangga, Hengky mengaku tak bisa meninggalkan dunia musik yang sudah ia geluti semenjak kecil. Disela-sela kesibukannya dengan urusan pekerjaan dan keluarga, Hengky memanfaatkan waktu luangnya tetap bermusik. Dan kini selain bernyanyi juga merangkap sebagai pemain gitar.  

Hengky Supit Reborn

"Sebetulnya saya tidak pernah meninggalkan dunia musik, mungkin sebelumnya selama di Belanda lebih konsentrasi pada pekerjaan dan urusan  rumah tangga," ujar Hengky yang mengaku sedang rajin bikin lagu baru yang dipersiapkan untuk menyapa penggemarannya di Indonesia. Kerinduaan untuk kembali menyapa penggemarnya di Indonesia ini kemudian ia nyatakan lewat "Hengky Supit Reborn" di youtube maupun di wall status fb-nya.

"Hengky Supit Reborn" adakah semua ini tak lain wujud ekspresi kerinduan Hengky Supit untuk kembali menyapa penggemarnya di Indonesia. Atau lewat "Hengky Supit Reborn", pelantun lagu Bila Engkau Izinkan ini ingin lahir kembali menunjukkan eksistensinya bahwa Hengky Supit masih ada.

Dengan beranggotakan Hengky Supit (vokal & gitar), Prima Asmara (bas) dan Jaap Lubbers (vokal & dram), membentuk The Tuning Band, trio ini manggung di beberapa  kafe di Amsterdam. Grup band ini sempat mengalami perubahan formasi di mana posisi Jaap Lubbers digantikan Rio Bakara, dan ketambahan personil Heri Sasmito (vocal dan rythm gitar).

Di tahun 2010, berlibur ke Indonesia, Hengky sempat gabung lagi di Whizzkid merilis album  "Nothing but Love". Di album ini, ada reunian vokalis,  selain Hengky ada  dengan Ali Akbar yang juga sebelumnya pernah jadi vokalis Whizzkid.

"Kebetulan waktu itu kesulitan mendapatkan pemain gitar, lalu Didik mengusulkan saya merangkap vokalis sekaligus pemain gitarnya," ungkapnya sambil menambahkan bahwa kala itu permainannya masih dengan kord standar C-G-F-D.

Sejak saat itu Hengky mulai menekuni dan belajar gitar pada Ron Roelofsen, seorang gitaris berdarah Belanda Indonesia. Hengky mengaku menemukan dan merasakan keasyikan tersendiri menyanyi sambil memainkan gitar. Ketika membentuk The Tuning Band, Hengky merangkap dua posisi selain vokalis juga gitaris. Begitu pun di dua album yang sempat dirilisnya: "Crazy Monkey" (2013). "Sepayung Berdua" (2019) dan mini album "Nathalie" (2021) yang didedikasikan buat almarhumah istrinya Nathalie Kollmann.

Where Are You Now

Tahun 2022, Hengky kembali merilis album instrumentalia bertitel "Where Are You Now".

Di album yang dipasarkan lewat iTunes, Spotify dan platform penjualan lagu online lainnya, berisikan delapan lagu instrumental: Where Are You Now, I See You Among The Stars, Just I Thing, Warrior,Tinombala, Crazy Monkey, Amor Ciego, dan I'm Not That Funky, semua track gitar diisi oleh Hengky, untuk penggarapan musiknya dibantu sepupunya di Indonesia yaitu Danny, musisi yang akrab dipanggil Dava. Dan menurut Hengky, album instrumental "Where Are You Now" adalah sebuah proyek idealis. 

Pastinya album ini tidak sekedar sebagai proyek idealismenya dalam bermusik, sekaligus sebagai musisi, Hengky Supit mencoba mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas dari seorang penyanyi, pencipta lagu dan pemain gitar. Dan itu ia ekspresikan lewat "Where Are You Now". 

Begitupun ketika kita menyimak album instrumentalia "Where Are You Now" yang berisikan delapan lagu: Where Are You Now, I See You Among The Stars, Just I Thing,Warrior, Tinombala, Crazy Monkey, Amor Ciego dan I'm Not That Funky. Tapi setidaknya di sini kita layak memberi apresiasi atas album tersebut, sekaligus berikan acungan jempol atas keberanian the best vocalist -- Festival Rock se-Indonesia VI merilis album instrumentalis, di mana ia sebagai gitarisnya.

Dikatakan bahwa album ini tidak sekedar sebagai proyek idealismenya dalam bermusik. Lewat "Where Are You Now", ia mencoba mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas dari seorang penyanyi, pencipta lagu dan pemain gitar. Lewat Where Are You Now yang berdurasi 3:38 menit, Hengky Supit tidak sekedar mengajak pendengarnya menikmati harmonisasi nada-nada permainan gitarnya, sekaligus mengajak berimajinasi tentang siapa dan apa saja. 

Lewat lagu "Where Are You Now", Hengky mencoba berfilsafat tentang eksistensialis eksistensi diri. Seperti ia ungkapkan, di mana "Where Are You Now" sebagai refleksi diri akan ragam pertanyaan dan harapan terhadap sesuatu antara yang nyata, tak nyata, atau bahkan sesuatu yang masih misteri.

Di tengah kehidupan yang semakin dipenuhi paradoksal, lewat "Where Are You Now", Hengky mencoba menyampaikan pesan apapun yang terjadi baik itu suka maupun duka sebagai takdir yang harus dijalani.

Lewat "Where Are You Now", bapak dari tiga anak, Kim Tita Supit, Levi Chris Supit dan Bo Job Supit dari hasil perkawinan dengan Nathalie Kollmann, mengajak penggemar untuk selalu optimis dan tetap semangat bahwa kehidupan harus tetap berjalan menatap dan menata ke depan.

Alex Palit, jurnalis, penulis buku sejarah musik "Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun