Matius memanggil beberapa tetangga yang rumahnya berdekatan untuk memikul ibu ini ke atas, Â di pinggir jalan yang bisa dijangkau kendaraan. Mereka menggotongnya ramai-ramai. Sementara Matius turun terburu-buru ke Puskesmas Assologaima untuk minta bantuan ambulance. Dari Assologaima ke Wame ada jalan perkerasan yang baru dibuka. Ambulance bisa masuk.
"Sekitar tengah hari begitu kami sudah bisa bawa istrinya turun ke bawah. Bidan Regina (Tabuni) yang bantu kelahiran. Anak dan ibunya selamat. Anak itu sudah bisa jalan sekarang. Sehat," kata Matius dengan wajah semringah.
Kali lain sepasang suami-istri datang ke honai Matius. Pagi-pagi, baru terang tanah. Istrinya memanggul noken di kepala seperti kebiasaan perempuan di sana.
"Pas datang begitu, mereka duduk di pinggir honai. Noken mereka simpan di samping. Diam saja. Trus saya datang tanya. Suaminya bilang, dia punya anak sudah satu bulan sakit," cerita Matius.
Matius segera membuka noken di depannya. Dia mengaku terkejut karena badan bayi itu panas sekali. Dadanya turun-naik. "Saya tanya dia punya mama, apakah anak bayi masih minum ASI. Mamanya jawab sudah tiga hari tidak mau minum. Saya pegang dadanya, nafasnya cepat sekali. Saya lihat sudah kritis," ujar Matius.
Ia segera mengajak mereka segera turun ke Puskesmas Assologaima. "Tetapi kami baru jalan sekitar satu  jam. Sudah sampai Sungai Kimbim di bawah, tiba-tiba dia punya mama menangis di belakang. Anaknya sudah meninggal. Saya sedih sekali karena tidak bisa membantu anak bayi itu," kata Matius.
Sejak itu kata Matius, ia menjadi lebih rajin lagi menyampaikan tentang kesehatan. Dalam kesempatan warga berkumpul, entah dalam acara kematian, pertemuan kampung, pertemuan di distrik, berpapasan di jalan, atau dalam acara gereja, Matius selalu minta waktu untuk berbicara tentang kesehatan anak dan ibu hamil.
"Saya minta supaya anak bayi yang meninggal tidak terjadi lagi. Ibu-ibu hamil harus lapor supaya kita temani pergi periksa ke Puskemas atau pas ada Posyandu di sini. Kalau anak bayi sudah panas-panas sedikit, harus langsung bawa ke kader untuk dikasih obat," kata Matius.
Pesan Kesehatan
Matius adalah Ketua Majelis Gereja Bethel Dogoname . Gereja ini hanya berjarak 100 meter dari rumahnya. Karena itu setiap hari minggu, baik di dalam ibadat maupun setelah ibadat, Matius selalu menyampaikan pesan kesehatan kepada jemaat.
Menurut Matius, ia sedapat-dapatnya selalu menyampaikan pesan tentang kesehatan anak dan ibu hamil kepada anggota jemaat. "Selama ini kami terus di dampingi. Apa yang saya sampaikan seperti yang bidan dan dokter mereka ajar. Saya juga kasih tunjuk buku tentang anak bayi dengan ibu hamil," terang Matius.