Seperti yang sudah dilakukan pada festival-festival sebelumnya, keswadayaan dari kampung dan pengunjung tetap diutamakan. Peserta bisa membawa bekalnya masing-masing berupa pangan lokal seperti umbi-umbuian, beras, jagung, sayuran, ayam, buah-buahan, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
"Kami melarang membawa makanan instan dan  air mineral dalam kemasan sekali pakai. Peserta bisa membawa bibit pohon, benih pangan lokal dan bibit sayur untuk ditanam dan dibagikan saat festival. Peserta juga wajib menggunakan pakaian tradisional Humba, atau pakaian tradisional daerah asal peserta."
Sumber Bacaan:Â
[1] Â Hendrikus Haripranata,SJ. Sejarah Gereja Katolik di Sumba, Arnoldus, Ende, Flores, 1984.
[2] Janet Hoskins, "The Play of Time: Kodi Perspectives on Calendars, History, and Exchange", Berkeley: University of California Press, 1993
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H