Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Festival Wai Humba 2022

20 Oktober 2022   19:54 Diperbarui: 20 Oktober 2022   19:58 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Festival Wai Humba  tahun 2018 (Dok.Wai Humba) 

Seperti yang sudah dilakukan pada festival-festival sebelumnya, keswadayaan dari kampung dan pengunjung tetap diutamakan. Peserta bisa membawa bekalnya masing-masing berupa pangan lokal seperti umbi-umbuian, beras, jagung, sayuran, ayam, buah-buahan, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

"Kami melarang membawa makanan instan dan  air mineral dalam kemasan sekali pakai. Peserta bisa membawa bibit pohon, benih pangan lokal dan bibit sayur untuk ditanam dan dibagikan saat festival. Peserta juga wajib menggunakan pakaian tradisional Humba, atau pakaian tradisional daerah asal peserta."

Sumber Bacaan: 

[1]  Hendrikus Haripranata,SJ. Sejarah Gereja Katolik di Sumba, Arnoldus, Ende, Flores, 1984.

[2] Janet Hoskins, "The Play of Time: Kodi Perspectives on Calendars, History, and Exchange", Berkeley: University of California Press, 1993

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun