Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masa Sakral dan Profan Penganut Agama Marapu di Kodi

28 Agustus 2022   10:38 Diperbarui: 28 Agustus 2022   10:43 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penganut Marapu di Kodi melaksanakan "hangapung" yakni memberi "makanan" kepada arwah nenek-moyang berupa sirih-pinang (Sumber:infobudaya.net)

Masa "paddu" masih menurut Rahmat, akan berakhir pada pelaksanaan upacara "Halato Hemba Napu" yang dirayakan antara lain dengan atraksi paholong/pasola yang terkenal itu. "Halato Hemba Napu" adalah acara memetik buah-buahan seperti pinang, sirih, kelapa dan lain-lain, atau  pengumpulan hulu hasil seperti bahan pangan dan ternak oleh para rato ke semua parona sesuai dengan kelompok keturunan yang mengikuti garis ayah.

Namun di dalam masa "paddu"  ada istilah "kabba we kapoke" semacam dispensasi, yakni untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang boleh dilakukan dalam masa "paddu" menjelang masa "kabba" atau profan.

"Karena berhubungan dengan persiapan menyambut upacara Nale/Nyale. Seperti orang boleh panen padi atau potong daun pandan dan menganyam tikar," jelasnya.

Puncak dari semua keramaian itu adalah pada ritual Nale. Orang Kodi dari agama apapun berbondong-bondong datang ke kampung besar (parona) sesuai garis keturunan ayahnya. Membawa beras dan ayam sebagai persembahan. Nanti dimasak dan dimakan bersama-sama dalam satu klan.

 Usai perayaan Nale, penganut Marapu masuk pada masa profan (wulla kabba), di mana pesta boleh digelar, tarik batu kubur bisa dilaksanakan dan lain-lain keramaian. Pada bulan Oktober atau November semua keramaian ini terhenti, untuk kembali masuk ke dalam "wulla paddu".

Satu siklus kehidupan telah berputar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun