Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

H.A. Van Dop: Orang Belanda yang Berjasa untuk Lagu Gereja Indonesia

20 Agustus 2022   19:46 Diperbarui: 21 Agustus 2022   09:48 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H.A.Van Dop (Foto:Lex)

Bagaimana dengan lagu pop rohani?

Mengapa tidak? Segala bentuk musik bisa bermutu atau tidak bermutu. Lagu dari The Beatles, Yesterday, bukan lagu rohani Kristen, tetapi bermutu tinggi dan berekspresi kuat.  Bukan "pop"nya yang jadi masalah, melainkan orang yang membawakannya: Maunya apa sebenarnya? Memperlihatkan kebolehannya dengan permainan yang piawai, meskipun tidak jarang juga sama sekali tidak piawai, dengan kata-kata yang gampangan? Saya dapat membayangkan suatu ibadah yang keseluruhannya bersifat pop, dari bahasa pendeta sampai penampilan paduan suara dan perhiasan dinding,  yang tetap komunikatif rohani.

Apa motivasi Anda menggeluti lagu dan musik gereja?

Nyanyian sangat penting bagi manusia, juga bagi manusia yang beribadah, tetapi dalam pendidikan teologi amat diabaikan. Para pendeta tidak tahu tentang hymnologi yakni pengetahuan mengenai nyanyian gereja sepanjang segala abad dan seluas dunia. Karena itu perlu ditangani. Akhirnya Gerejalah yang menjadi passion saya. Dan saya selalu merasa kurang mengabdi dalam hubungan itu.

***

Usai wawancara saya memotretnya dalam beberapa posisi. Van Dop minta beberapa dikirim kepadanya lewat email.

"Saya sedang mengumpulkan foto yang  saya simpan dalam satu map di Belanda. Saya berpesan pada keluarga, kalau terjadi apa-apa dengan saya, mereka tinggal ambil saja itu map. Semua sudah lengkap di situ, hehehe," van Dop tertawa. 

Riwayat Hidup

Nama : Hermanus Arie ('Harry') van Dop

Tempat/tanggal  lahir:  Utrecht, Belanda, 28 Mei 1935.

  • Pendidikan:
  • Belajar orgel  gereja sejak umur 7 tahun dari Trudis Tulp di Voorthuizen.
  • Sementara belajar di sekolah menengah memperoleh pengetahuan musik (teori dan praktek) dari Klaas Bartlema, musikolog      di  kalangan radio Hilversum.
  • Studi teologi pada Universitas Utrecht, dilanjutkan dengan program Sekolah Tinggi Missiologi di Oegstgeest (a.l. mulai mempelajari  musik daerah Makassar-Bugis)
  • Pada tahun 1967 diteguhkan dalam jabatan pelayan firman missioner dan diutus oleh Dewan Pekabaran Injil  dari Nederlands Hervormde Kerk kepada Gereja Kristen di Sulawesi Selatan (pembinaan warga gereja) -- tinggal di Malino dan Makassar.
  • Tahun 1972 pindah ke Jakarta menjadi pendeta di GPIB yang memperbantukannya kepada Yayasan Musik Gereja (turut menyusun  buku-buku nyanyian) dan kepada Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (liturgi, hymnologi dan musik gereja).
  • Pernah juga menjadi dosen pada Institut Kesenian Jakarta  (agama dan ilmu harmoni) dan pada Sekolah Tinggi Teologi di Cipanas (musik gereja dan kateketik).
  • Tahun 2004 pulang ke Belanda, menjadi pendeta emeritus dari Protestantse Kerk in Nederland (persatuan tiga gereja protestan).
  • Sejak tahun itu sudah delapan kali berkunjung ke Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun