Ibunda Lee penganut Kristen yang saleh. Ia anggota jemaat sebuah Gereja Presbyterian Korea. Sementara ayahnya penganut ajaran Konfusianisme. Â Belakangan mereka semua menjadi anggota gereja tersebut.
Biasanya mereka dibangunkan pukul 04.00 pagi untuk berdoa. Mereka duduk melingkar. Sang ibu memimpin doa. Â Mula-mula ia berdoa untuk kesejahteraan negara. Lalu berdoa untuk tetangga dan keluarga mereka yang sakit. Berikutnya doa untuk anak-anaknya, mulai dari yang paling besar hingga yang terkecil. Â Tetapi sepanjang doanya, kata Lee, ia tidak pernah mendengar ibunya berdoa untuk dirinya sendiri.
Juga tidak untuk kehidupan mereka yang miskin dan keras.
"Kalau bukan karena teguhnya iman ibuku, aku yakin keluarga kami akan menyerah pada kemiskinan dan kesulitan yang ada," kata Lee.
Sang ibu, kata Lee, terus menyemangati mereka untuk bekerja keras. Â "Beliau selalu bilang kemiskinan mereka pasti berakhir. Selalu ada harapan asal kita terus berusaha," Lee meniru kata-kata ibunya.
 Dalam kehidupan yang serba sukar itu, justru sang ibu mengajarkan berbagi.
"Ibu saya sering menghibur saya dengan mengatakan, 'Bak, kamu tidak perlu pergi ke perguruan tinggi atau mendapatkan gelar untuk menjadi sukses dalam hidup. Kamu dapat menjadi orang kaya dan membantu orang lain dengan bekerja keras. Ayo, kita akan bekerja bersama-sama'!," kata dia. Â
***
Setelah lulus SMA, Lee melanjutkan pendidikannya ke Universitas Korea karena prestasinya yang bagus. Untuk membiayai kuliahnya, Lee bekerja sebagai tukang sapu jalan dan mengangkat sampah.
"Salah satu pekerjaan yang paling sulit dan paling melelahkan yang saya lakukan dalam hidup," ujarnya soal ini.
Saat kuliah pula ia aktif di kemahasiswaan dan mulai mengenal dunia politik. Lee terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa. Â Ia rajin mengkritik pemerintah dengan berdemo di jalan-jalan. Gara-gara ini ia pernah dihukum percobaan pada 1964.
Karena aksinya itu pula, Lee hampir tidak bisa bergabung jadi pegawai Hyundai Group. Pihak Hyundai khawatir kena tindakan pemerintah kalau mereka menerima Lee bekerja di sana. Akhirnya Lee membuat surat ke kantor kepresidenan.Dengan nada memelas ia memohon agar pemerintah tidak menghancurkan masa depannya. Sekretaris presiden tersentuh. Hyundai diminta menerima Lee.