Menurut Yusak biarlah pembaca menyimpulkan sendiri berdasarkan pengalaman membaca dan pengetahuannya masing-masing. Sebab, semua karya sejarah yang tidak dimaksudkan sebagai propaganda ideologi tertentu bertujuan membagikan informasi dan pemahaman (knowledge and understanding) yang kesimpulannya diserahkan sepenuhnya kepada mereka.
Karena karya sejarah selalu terbuka pada perubahan, oleh karena keterbatasan penulis, keterbatasan ketersediaan dan aksesibilitas sumber, dan keterbatasan persepektif yang dipakai untuk melihatnya.
Gereja Blenduk tidak lagi sekadar menjadi ikon Kota Lama Semarang. Ia telah menjadi tonggak penginjilan yang tumbuh dan terus berbuah. Hingga  kini! (Alex Japalatu) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H