Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jalan Kopi Widya Pratama

3 Agustus 2022   16:53 Diperbarui: 23 Agustus 2022   10:25 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepung kopi siap jual (Foto: Lex) 

"Saya menjadi siapa saya hari ini karena profesor," aku Widya.

Widya berprinsip harta hanya titipan Tuhan.  Karena itu jangan serakah. Tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan milik kita.

"Waktu lahir kita tidak membawa apa-apa, demikian juga kalau mati nanti. Jadi jangan serakah. Kita setiap hari berdoa 'berilah kami rejeki hari ini' bukan? Jadi kalau sudah ada ya, jangan serakah. Bagikan juga kepada yang lain," ujarnya.

Demikian pula keyakinannya soal rejeki. "Jangan khawatir. Sudah diatur yang  di atas. Saya ini saksi hidup. Kalau kita memberi banyak, akan dapat banyak. Tetapi kalau Anda menumpuknya, rejeki akan tersendat. Saya sudah alami," tegasnya.

Tetapi memberi, kata Widya,  tidak boleh karena terpaksa. "Harus ikhlas. Tidak boleh menggerutu," ujarnya.

"Kalau Anda mau tahu artinya bersyukur, lihat mereka ini," ujar Om Widya di depan anak-anak cacat ganda di pantinya.

Saya terdiam. Juga ketika berada dalam kereta pulang ke Jakarta!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun