Sebab setelah penjualan candu dilarang di seluruh Hindia Belanda karena daya rusaknya yang besar, orang beralih ke tembakau yang memiliki daya rusak lebih sedikit. Artinya, kalau candu bisa membuat orang ketergantungan dan mati mendadak, tembakau hanya membunuh secara perlahan, hehehe.
Sebesar 15 persen dari seluruh total pemasukan VOC di Hindia Belanda berasal dari hasil jual-beli opium. Sebab itu mereka membuat sebuah badan khusus "Amfioen Societeit" yang menangani peredarannya di seluruh wilayah Hindia Belanda.Â
Demikian penelitian yang pernah dilakukan oleh sejarahwan Abdul Wahid dari Univ. Gajah Mada. Sebagian opium digunakan dalam bidang kesehatan, sementara sebagian lainnya dikonsumsi. Orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda adalah konsumen terbesar, diikuti para bangsawan pribumi dan orang-orang Eropa.
Tanaman tembakau berasal dari daratan Amerika dan sejak abad ke-17 mulai masuk ke Indonesia oleh para pelaut Portugis. Indonesia kemudian identik dengan rokok kretek. Kudus di Jawa Tengah mempunyai sejarah Kretek yang mendunia. Sampai kini dua orang terkaya di Indonesia adalah pengusaha tembakau!
=000=
Bagaimana mengukur rasa sebatang tembakau Kodi; apakah enak atau hambar? Ini kondisi yang agak sukar, sebab "taste" masing-masing orang berbeda.
Namun sependek penulis ketahui, tembakau Kodi yang enak berwarna hitam kecoklatan, agak lembab dan beraroma harum.
Kondisi "lembab" dipengaruhi oleh kandungan nikotinnya yang tinggi, dan meresap ke seluruh daging tembakau. Sebagai pembanding, penulis pernah merasakan tembakau Srintil di Wonosobo pada suatu kesempatan. Â Saya merokok. Juga mengunyah dan menelannya. Tembakau Kodi agak mirip Srintil, terutama pada warna dan aroma.
Karena tembakau Kodi dililit dengan tali, dan secara berkala dilonggarkan agar bisa "bernafas" sebelum dililit kembali, batangan tembakau yang semula sebesar betis orang dewasa dan sepanjang tiga meter misalnya, akan semakin padat dan lama-kelamaan menjadi sebesar lengan saja. Tentu ia menjadi bertambah panjang 20-30 cm. Tali yang diperlukan pun makin panjang.Tembakau Kodi seperti biji kopi. Semakin lama disimpan, kian enak. Maka tembakau "tua" akan berharga lebih tinggi ketimbang tembakau "muda" yang baru berusia 1-2 tahun.Â
Jika usia tembakau mencapai 5-10 tahun, berarti ia tergolong tua. Untuk memotongnya pun tak mempan lagi pakai belati. Tak tembus! Ia perlu ditetak pakai parang atau kampak yang tajam.
Nilai ekonomis tembakau Kodi cukup tinggi. Sebatang tembakau bisa ditukar dengan seekor kuda. Atau seekor babi. Tergantung usia tembakau dan kemampuan tawar-menawar.Â