Mohon tunggu...
alex ferry
alex ferry Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah orang biasa yg Mencoba mengerjakan Hal hal yg sederhana Namun bermanfaat Buat orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Partisipasi Politik Masyarakat Tionghoa dalam Pemilukada Jakarta 2012

16 Oktober 2012   19:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:46 2567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan kandidat Foke-Nara basis dukungannya didapat dari etnis Betawi 48,3 persen dan Sunda 43,1 Persen.Jika dilihat dari demografi pemilih berdasarkan agama, kandidat Jokowi-Ahok disokong 77,1 persen pemilih beragama Protestan dan 76,9 persen pemilih beragama Katolik.

"Jokowi-Ahok ini terlihat menarik keberagaman di masyarakat Jakarta. Kalau dia mampu menarik 100 persen warga Tionghoa, itu sudah dapat 15 persen suara di DKI," papar Saiful.

Hal lainnya yang membuat dukungan Jokowi-Ahok meningkat drastis saat pemilihan adalah mesin parpol yakni PDI-P. Pasalnya, pasangan ini awalnya sulit menembus kalangan masyarakat kelas bawah yang dikuasi Foke-Nara.

Sayangnya dalam survey diatas tidak ada satupun organisasi tionghoa atau pun tokoh tionghoa yang menanggapai  hasil survey tersebut sehingga seakan akan survey tersebut menjadi benar adanya dan benar benar di yakini juga di putaran kedua, terbukti hampir di kantong suara jokowi basuki di kawasan pemukiman warga tionghoa , jokowi basuki mengalami kemenangan mutlak

Sempat terjadi ke khawatiran sebagian warga tionghoa dengan memanasnya pertarungan pemilu kepala daerah Jakarta dikarenakan pelanggaran pelanggaran Pemilu dengan menggunakan isu atau sentiment SARA, salah satunya kasus Rhoma Irama yang menyampaikan bahwa orang tua jokowi adalah non muslim dalam sebuah ceramah, belum lagi berbagai isu SARA yang di tujukan kepada Ahok  yang sedemikian luar biasa, tak pelak tulisan “anti cina” sempat mewarnai  sudut  sudut pemukiman warga tionghoa bahkan di Bus Umum, selebaran dan spanduk gelap SARA juga sempat beredar menjelang pemilihan dalam putaran kedua. Ada juga isu bahwa ahok hanyalah boneka prabowo namun semua itu akhirnya tidak di hiraukan oleh pemilih.

Dengan berakhirnya pemilukada Jakarta dengan damai, Menurut Benny G Setiono Ketua Perhimpunan INTI Jakarta kemenangan ini merupakan kemajuan dan hal yang luar biasa. "Kemenangan suara pasangan Jokowi-Ahok adalah bukti bahwa dari etnis Tionghoa juga mampu memimpin bangsa. Mengingat Ahok adalah sosok yang mewakili warga Tionghoa. Sumartono Hadinoto, tokoh tionghoa Solo sekaligus pengurus Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) menilai pasangan Jokowi-Ahok diterima rakyat Jakarta dengan tidak melihat latar belakang, suku, agama, ras dan golongan. ”Warga Jakarta telah mengerti bangunan demokrasi dengan memilih figur yang tepat,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun