"tapi emak gak punya uang nak"
      "pokoknya harus dirayakan mak" Boy pergi meninggalkan emaknya
      (emak terdiam melihat ulah si Boy)
Dimalam harinya, emak menjelaskan kepada Boy tentang kondisi ekonomi keluarganya. Walaupun awalnya Boy tidak percaya, namun akhirnya dia sadar kalau dia bukan orang yang mampu dari segi ekonomi. Tetapi undangan sudah terlanjur disebarkan, Boy juga tidak tau apa yang dia katakana kepada temannya tentang hal ini.
***
Petang yang menyelimuti bumi kian memudar, digantikan dengan sinar terang san fajar. Dengan wajah yang murung Boy pergi ke sekolah. Langkah kaki yang seperti tidak ada niatan untuk hidup, menandakan bahwa hari ini adalah hari yang sangat sulit untuk Boy. Padahal seharusnya hari ini adalah hari yang menggembirakan untuk Boy, karena hari ini usia Boy bertambah menjadi 16 tahun. Dengan itu, menandakan bahwa Boy bertumbuh semakin dewasa.
Setelah sampai di sekolah, Boy menjelaskan tentang pesta ulang tahunnya yang dibatalkan kepada satu persatu temannya. Teman-temannya hanya diam dan menerima penjelasan dari Boy.
***
Semua pelajaran sudah berakhir hari ini, Kini saatnya bagi para murid untuk pulang ke rumah masing-masing begitu pun dengan Boy. Dia bergegas untuk pulang ke rumah karena dia sudah tidak sabar untuk merayakan ulang tahunnya.
Sesampainya di rumah, dia dan emaknya langsung mempersiapkan semuanya. Hampir satu jam dia berserta emaknya menunggu, tak ada satu pun teman yang datang. Dari kejauhan terlihat seorang anak laki-laki, dia kelihatan terburu-buru dengan membawa suatu benda yang berbentuk persegi panjang dan mengarah ke rumah Boy. Tak disangka, anak laki-laki itu adalah si Udin teman sekaligus tetangga si Boy. Benda berbentuk persegi panjang itu adalah kado, yang rencananya akan diberikan kepada Boy.
Saat diberikan kado itu, Boy sungguh terharu karena orang yang selama ini dia benci dan dia hindari, tanpa disadari menjadi orang yang sangat peduli dengannya. Kini Boy menyadari apa itu sahabat. Sahabat adalah orang yang selalu memberikan pendapatnya mengenai prilaku yang dilakukan oleh temannya, tanpa takut jika temannya marah atau benci dengannya. Karena itu dilakukan demi kebaikan temannya, sahabat bukanlah teman yang membiarkan temannya melakukan hal yang buruk dan sahabat bukanlah orang yang berprilaku baik saat di depan temannya dan berprilaku buruk di belakang temannya.