Mohon tunggu...
Aletheia
Aletheia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMP Alam Planet Nufo, Rembang, Jawa Tengah

Pelajar ingusan yang tengah bersengketa dengan kegabutan duniawi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Setengah Jam

1 Juni 2022   12:00 Diperbarui: 1 Juni 2022   12:03 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Benar saja, Om Anas duduk di kursi paling ujung, tepat di sisi kursi pilihanku sebelumnya, yang kini Ayah tempati. Gokil, intuisi Ayah memang tajam, bagaimana caranya meniru hal keren layaknya demikian? Sementara tetangga masih tak berkutik.

“Sekolah di mana, Raka?” tanya Om Anas membuka percakapan.

Planet Nufo, Om,” jawabku singkat. Gugup meluluhlantakkan keberanianku untuk berkata.

“Oh. Planet Nufo punya Nasih itu?” tanya Om Anas memastikan.

“Benar, Om,” jawabku pasti. Tak kusangka, ternyata Om Anas yang hampir sewindu berada dalam masa tahan juga mengetahui keberadaan Planet Nufo. Ternyata benar, power of channel itu patut menjadi kunci kesuksesan yang ketiga.

“PAK! MARI MAKAN,” ujar tetangga serentak. Dibalas oleh Om Anas sopan.

“Jadi, Mas. Semenjak di Planet Nufo, Raka belajar menulis dengan intensif,” warta Ayah, Om Anas menyimak dengan antusias.

“Hebat dong,” sahut Om Anas mengejutkanku, sementara sanjungan itu berusaha kutekan. Jangan sampai aku salah bertingkah. Senyum merekah di bibir pucatku.

“Menulis itu memang suatu kegiatan yang menguntungkan, Raka. Namun mutlak disandingkan dengan bacaan yang memadai. Karena sejatinya, menulis dan membaca itu adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Membaca guna memperluas wawasan kita dalam meramu ide dan pemikiran, sementara menulis berguna untuk menuang segala pokok pemikiran kita. Jadi, Raka harus memperbanyak bacaan Raka, agar tulisan Raka semakin berbobot ya,” wejang Om Anas runtut, sehingga dapat kutangkap dengan mudahnya.

            Pernyataan yang beliau bubuhkan kepadaku barusan, mengingatkanku kembali dengan surah Az-Zariyat ayat 49. Tentang kemaha besaran Allah, yang menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan. Segala sesuatu, berarti berlaku untuk segala aspek. Entah manusia, binatang, tumbuhan, molekul zat, bahkan teori baru yang kuperoleh dari Om Anas, menjadi bukti konkret dari sepenggal ayat tersebut. MasyaAllah.

            “Ini nih, Mas. Salah satu tulisan Raka yang sudah dimuat di media sekolahnya,” sahut Ayah, sembari memperlihatkan “Tumaninah Paling Serius”, tulisan terhangatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun