Mohon tunggu...
Ales Tiara Fadilah
Ales Tiara Fadilah Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMP IT Miftahul Ihsan

Tenaga Pendidik SMP IT Miftahul Ihsan Kota Banjar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Ucapkan Ini kepada Orang Depresi

10 Desember 2022   12:42 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:56 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memiliki "gratitude box" di kamar saya dimana setiap harinya saya menuliskan tiga hal yang bisa saya syukuri dari hidup saya. Meskipun begitu, saya masih depresi. Kenapa? Karena depresi bukan tentang bersyukur saja. Orang-orang dengan depresi klinis memiliki rasa rendah diri yang besar, memiliki perasaan bersalah yang tinggi, dan bahkan memiliki keinginan untuk mati. Terkadang hal-hal tersebut tidak bisa mereka kendalikan.

______

3. Hindari kalimat : "Mungkin kamu kurang dekat sama Tuhan"

Saya memiliki teman yang ketika sedih langsung ke gereja, tetapi ia juga masih bisa mengalami depresi dan panic attack. Teman saya, seorang Buddhist, sering berlatih meditasi namun juga melakukan self-cutting. Teman saya yang lainnya, seorang Muslim yang rajin puasa Senin-Kamis, ternyata sudah terserang depresi klinis selama tiga tahun lamanya. Jadi, depresi bisa menyerang siapa saja. Terkadang, pernyataan seseorang sedih karena kurang dekat dengan Tuhan malah membuat kami ingin menjauh dari Tuhan. Kami sedang sakit, kami sudah rajin ibadah semampu kami, tetapi orang-orang masih judgmental bahwa kami kurang dekat dengan Tuhan.

Depresi bisa menyerang siapa saja; bahkan orang-orang kaya raya dengan orang tua lengkap yang penyayang. Belum lagi kita hidup di zaman yang serba menuntut kita untuk buru-buru, sehingga otak kita jarang memiliki kesempatan untuk benar-benar istirahat dari segala macam pikiran. Belum lagi, hal-hal kecil yang menumpuk dipikiran itu juga bisa menimbulkan depresi.

______

4. Hindari kalimat : "Sama dong, aku dulu juga pernah depresi gara-gara [...]

Jika Anda benar-benar pernah terjerat depresi dan berhasil keluar, mendengar komentar ini dari seseorang yang memiliki pengalaman yang sama bisa menjadi sangat berarti bagi seseorang yang merasa bahwa tidak ada satupun yang mengerti mereka, atau merasa terlalu malu untuk berbicara tentang situasi mereka.

Tapi, jika Anda sekadar mengatakannya untuk "menenangkan" tanpa tahu persis apa yang dialami oleh seseorang yang depresi, komentar ini benar-benar dapat berkesan MERENDAHKAN. Merasa tertekan sebagai individu yang sehat sangat berbeda dari depresi klinis: salah satunya adalah kondisi kronis yang bisa berlangsung bulanan hingga tahunan, sementara yang lain adalah insiden terpisah, sehingga tak mungkin untuk menyamaratakan keduanya. Anda pernah mengalami situasi yang Anda pikir mirip/memicu depresi, berkabung misalnya, tetapi Anda tidak benar-benar menghadapi "hantu" yang mengekang orang yang depresi setiap hari.

Meskipun mereka sering tumpang tindih, kesedihan saat berduka dan depresi BUKANLAH HAL YANG SAMA. Orang yang depresi berjuang untuk mendapatkan secercah harapan untuk bulanan dan tahunan, sesuatu yang Anda benar-benar rasakan jika Anda pernah memiliki depresi klinis.

Katakan ini saja:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun