Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menjelaskan lima langkah sederhana yang dapat membantu mengidentifikasi berita hoaks, yaitu :
- Hati-hati dengan judul provokatif
- Cermati alamat situs
- Periksa fakta
- Cek keaslian foto
- Ikut serta grup diskusi anti-hoaks
Hasil survey menunjukkan bahwa terdapat 97% anak muda dengan rentang usia 16-22 tahun membaca berita melalui media online.Â
Sebanyak 60,6% di antaranya mengaku pernah tertipu dengan berita hoaks yang ada di media online.Â
Dilihat dari hasil survey, sebanyak 69,7% mengaku dapat membedakan portal berita kredibel dan nonkredibel, namun pada bagian uraian, jawaban mereka hanya sekedar melihat secara kasat mata tanpa mengecek portal berita tersebut apakah sudah terverifikasi atau belum.Â
Sebanyak 100% responden juga setuju dengan adanya literasi media untuk meminimalisir kita mempercayai berita hoaks.
Apasih sebenarnya literasi media itu?Â
Menurut Sonia Livingstone yang merupakan seorang professor di departemen Media dan Komunikasi London School of Economics and Political Science (LSE), literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam berbagai bentuk medium.
Mengapa literasi media menjadi penting?Â
Korporasi media industry memiliki posisi yang penting ketika tumbuh bersama masyarakat dalam menyebarkan gagasan, ideology dan berbagai pengetahuan baik dan buruk.Â
Industri media ini dapat memanipulasi kesadaran dan pikiran masyarakat, itulah sebabnya penting untuk mendapatkan literasi media guna mengetahui baik-buruknya suatu konten yang disebarkan dalam media online.