KRING…KRING…..
Aku terbangun,tanganku bergegas mematikan alarm yang sudah menunjukkan pukul 05.05 pagi.Aku terdiam untuk untuk beberapa saat,hingga 5 detik kemudian,aku terlonjak dari tempat tidur “Oh iya,in ikan hari pertama sekolah!” Aku pun bergegas menuju kamar mandi mengambil air wudhu,dan melaksanakan Solat shubuh yang sebenarnya sudah terlambat setengah jam.Tepat ketika aku sedang melipat mukena.Ibu masuk ke kamar,memastikan aku sudah bangun.
“Oh,sudah bangun,biasanya paling susah kalau dibangunin”Ibu tertawa sambil kembali ke dapur
“Kalau sudah mandi,langsung sarapan,Ibu buat nasi kuning kesukaan kamui”Ibu berteriak dari luar kamar.
“Iyaaaa bu.”Aku berteriak menjawab
Aku Kembali naik ke Kasur.Toh,masih jam 05.30 masih lama,sekolah kan masuk 06.45.Lagipula,jarak ke sekolah cuma 5 menit jalan kaki.Aku membuka Hp ku dan mengecek pesan dari sahabatku,Ivy.Terdapat sebuah pesan yang bertuliskan “Nanti besok pagi,bangunin aku ya,takut kesiangan,hehe”Itu pesan tadi malam.Kulihat,terakhir dia aktif 5 menit setelah mengirimkan pesan itu.
“Huh,temen nyusahin,telepon aja deh,biar bangun:
10 detik menunggu,akhirnya Ivy mengangkat teleponnya.Dengan suara yang belum jelas,dia bilang akan segera bangun dan bersiap siap.Aku tertawa mendengar ucapannya yang belum jelas dan agak melantur.Tak terasa,waktu menunjukkan pukul 06.10.Aku lari ke kamar mandi sebelum Ibu meneriakiku.Setelah selesai,Aku memakai seragam putih abu abu yang masih baru.Lipatannya pun masih sangat jelas membuktikan bahwa ini benar benar baru
“Buuu,nasi kuningnya manaaa ?”Aku bertanya sambal memasukkan air ke dalam botol minum
“Ohh,tadi ibu kasih ke tukang yang nyapu jalanan depan rumah.Buat gantinya , itu ada roti bakar selai coklat.Makan satu potong,Lalu berangkat,oke ?”Ibu masih sibuk mencuci piring didapur.
Aku memakan roti bakar itu.Enak,setelah menghabiskannya,aku ke dapur,hendak pamit pada ibu
“Langsung aja,tangan ibu basah.Hati hati dijalan ya”Ibu tetap melambaikan tangannya meski sedang sibuk
“Iya bu,Alesha pergi dulu”
5 nnenit seperti yang kukatakan,aku tiba di gerbang sekolah.SMA Alfea.Satu satunya SMA swasta di Cimahi.Pagi ini,hari pertama sekolah,kesibukan sudah mulai terlihat meski jam baru menunjukkan pukul 06.25.Angkutan umum bolak balik menurunkan banyak siswa.Motor motor berseliweran masuk ke tempat parkiran.Oh iya,Ibu bilang,tahun depan aku baru boleh bawa motor,umurku masih kurang,tak sabar menunggu,aku kan sudah lancar bawa motor
Di sebrang sekolah,terlihat seorang bapak bapak berumur kisaran 30 tahunan sedang membuka gerai fotokopiannya.Tepat bersamaan dengan sampainya seorang pemuda berseragam PNS dengan motor bebeknya.Entah apa yang akan dia fotokopi sepagi ini.Aku berjalan ke lobi utama,disana terdapat denah yang menunjukkan lokasi kelas.Aku mengecek data di ponselku.10 MIPA 1.Oh,posisi kelasku sangat strategis,dekat dengan kantin dan toilet.Itu akan sangat menguntungkan.
“Lagi ngapain sha ?” seseorang tiba tiba menarik rambutku pelan
“IVY,apa sih,ngagetin aja!” Ya,itu ivy,teman sekaligus sahabatku dari SMP,bahkan,masuk ke SMA Alfea ini sebenarnya ajakan Ivy.Meskipun sebenrnya,NHUN ku cukup untuk masuk ke sekolah negeri,tapi aku lebih tertarik disini.Pagi ini Ivy dengan rambu tergerai dan sweater pink kesayangannya.Sedangkan aku hanya menggunakan crop top biru langit yang sudah disuruh dibuka sejak di pos depan tadi.
“Yuk,ke kelas.Aku bawa nasi kuning,ga sempet sarapan tadi” Ivy langsung menarik tanganku.
“Ih bentar dulu,ini,kelasnya si Nathan,IPS 3 dimana ?”Aku menahan tarikan tangannya sambil cengengesan.
“Nathan Nathan terus yg ada di otak,dari SMP ga sembuh sembuh,tuh,IPS 3 yang deket UKS,jauh”Ivy tetap menarik tanganku,lebih keras malah
“Yah,yauda deh”Aku separuh berlari mengikuti tarikan tangannya.
Nathan,entahlah,dia hanya seseorang yang aku kagumi,tidak lebih
Pagi ini,suasana sekolah cukup terlihat ramai,hari pertama sekolah,Panitia OSIS sedang menyiapkan lapangan untuk upacara,spanduk bekas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah minggu kemarin juga masih terpasang,setiap melewati kelas,sudah ramai orang orang yang merapihkan dasi,sibuk mencari topi.Padahal kan,itu harus disiapkan dari sebelumnya,dasar orang orang pemalas
Aku tiba di kelas yang sudah separuh penuh,aku mengenal beberapa orang yang memang satu SMP denganku,10 detik aku mematung,sedangkan Ivy sudah mengambil tempat duduk di tengah dan mulai memakan sarapannya.Hingga tiba tiba,seorarang laki laki tinggi dengan jaket abu abu nya masuk dan menabrak bahuku.Dia bergumam “maaf” dan terus melangkah ke bangku paling belakang.Sebenarnya itu salahku berdiri menghalangi jalan.
Dia siapa ?Aku tidak mengenalnya .Tapi aku tidak ambil pusing.Aku bergegas ke tempat duduk di sebelah Ivy
“Eh ? ini tas siapa Vy ?” Terdapat sebuah tas kuning cerah corak garis garis hijau dibelah bangku Ivy
Ivy hanya menoleh sebentar,lalu mengangkat kedua bahunya,lalu melanjutkan makan.Aduh,Ivy kalau sudah masalah makan paling gabisa di ganggu.Sebentar aku menunggu,seorang perempuan mendekat sambil gugup
“Ini tas aku kak,kalau kakak mau duduk disini,saya pindah aja ya kak,maaf,tadi saya bingung mau duduk dimana jadi disini yaja,soalnya dia sendiri” Dia langsung membawa tasnya dan pindah 2 meja ke belakang.
Aku masih termangu.Dia terlihat sangat polos,padahal kalau mau duduk sama Ivy ya,silahkan saja.Aku tidak keberatan,toh,banyak teman SMP ku di kelas ini.Aku duduk bersamaan dengan selesainya Ivy makan.
“Bawa minum ga Sha ? Aku males ke kantin”
“Bawa kok,sebentar ya”
Aku mengambil botol minum dari tas dan menyerahkannya pada Ivy.
“HEH ! Jangan diabisin dong “ Aku langsung mengambil botol minum dari Ivy yang sudah setengah kosong
“Hehehe,makasih.Ke lapang yuk,bentar lagi mulai upacara” Ivy dengan mudahnnya membelokkan topik percakapan.Membuat rasa kesalku meluap.
****
“JAM PELAJARAN BERAKHIR,PARA SISWA DIPERSILAHKAN PULANG”
Jam setengah empat,bel yang baru saja berbunyi,menandakan berakhirnya pembelajaran hari ini.Setelah mengucapkan salam dam bebarapa kata motivasi,Miss Melissa,guru Bahasa Inggris sekaligus wali kelasku meninggalkan kelas.Langit diluar masih cerah.Hari ini berjalan dengan lancar. Hanya sedikit masalah ketika pelajaran fisika.Si “Jaket abu abu” yang menumpahkan air putihnya ke atas mejaku,hanya sedikit,tapi cukup untung membuat crop top ku basah.Dia meminta maaf,lalu pergi seolah tak peduli. Siapa sih dia ? Nyebelin banget. Entahlah, sejak jam pelajaran pertama,Pak Dadang yang mengajar Biologi terlalu antusias sampai lupa dengan perkenalan.
“Pulang bareng ? Hari ini aku disuruh ke rumah nenek sama Ibu negara, ambil kentang yang baru panen kemaen,searah sama rumah kamu kan ?” Ivy masih sibuk membereskan bukunya, kelas sudah hamper kosong.Hanya ada Eireen, Jean, dan seorang perempuan yang dari pagi banyak mengoceh tanpa henti. Kulihat nametag di dadanya, Aster, nama yang unik.
”Yuk,sekarang,takut kesorean” Aku berjalan duluan,Ivy masih meraphiksn rambutnya di meja,lama.
“Aduh” tepat sebelum aku sampai di pintu, seseorang menabrakku.
Aku mengangkat wajahku,melihat orang gila mana yang berlari lari ke sekolah saat sudah wakutunya pulang.1 detik aku terbeku melihat matanya.Lagi lagi “Dia” ada masalah apa sih ?.Dia terlihat buru buru,keringat menetes di pelipisnya.Jaket abu abunya tidak dia pakai,mungkin panas.
“Maaf,aku buru buru,ada yang ketinggalan.” Dia langsung pergi ke meja nya,mengambil sesuatu di kolong,dan kemudian pergi Kembali
“Bram”
Eh,dia menyebut “Bram” ketika melewatiku.Apa itu namanya ? Aku masih melamun memikirkan kejadian super cepat tadi.Sampai jitakan dari Ivy menyadarkanku.
“Kenapa sih ? Hari ini banyak ngelamun.Kesambet setan tau rasa ! Ayo pulang,aku bawa motor,temenin ke parkiran.”
***
“Misalnya dengan tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.Nah,itulah salah satu cara penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.Apa ada yang mau menambahkan ?”
Hari ke dua. Bu Fitri dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraannya.
Sejauh ini semua berjalan normal.Sarapan pagi,berjalan ke sekolah,duduk ke tempat semula sebelum ada yang menabrak di pintu,atau sebelum seseorang duduk di tempatku
“Iya,silahkan yang di belakang” Bu Fitri menunjuk barisan paling belakang. Kami semua melihat ke arah yang dimaksud. Oh, itu kan Roman, yang kemarin dipilih sebagai ketua kelas.Pantas dia ditunjuk.Dia terlihat tertawa kecil dengan orang di sebelahnya.Loh,itu kan, Bram.
“Iya, silahkan, siapa nama kamu ? Bisa kasih contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari ” Bu Fitri masih menatap tajam ke belakang
“Itu bu…..Anu….misalnya….euuu…..” Aku menahan tawa melihat gelagat bingungnya,begitupun yang lain.
“Siapa nama kamu ?” Bu Fitri masih mengulangi pertanyaan pertamanya
“Roman bu” Jean yang duduk didepannya berkata sambil menahan tawa.
“Sekali lagi kamu bercanda di kelas saya,tutup pintu kelasnya.Dari luar ! Ya,karena gaada yang mau jawab.Ibu pilih dari daftar absen.Sebentar…….Alesha,ada ?
Duh,sial sekali,dari sekian banyak murid.Kenapa harus aku yang ditunjuk.Ivy di sebelah sudah tertawa cekikian.
“Saya bu, bisa dengan menerapkan toleransi antar umat beragama.Atau dengan tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama” Tapi,aku tetap menjawab pernyataan dengan mantap.
Kulihat Ivy yang tawa cekikikannya berhenti,mungkin dia menyangka aku tak bisa menjawab pertanyaan itu.Saat aku melihat arah lain,sudut mataku menatap hal yang ganjil.Bram memperhatikanku. Aku tidak sadar kalau pipiku memerah.Hingga bel jam istirahat berbunyi membuyarkan semuanya.Ivy mengajak ke kantin,dia lapar.
Sebenarnya,ada banyak sekali kisah yang ingin kuceritakan, kuketik dalam diary harian di laptop.Atau mempostingnya di platform menulis seperti Wattpad. Jujur,aku suka menulis,akan tetapi,aku ingat,tidak boleh ada kisah romansa dalam kisahku.Dan juga,untuk mengejar waktu.Dengan sangat berat hati,aku menutup cerita ini disini.Entahlah,lain kali mungkin aku akan melanjutkan kisah yang masih panjang ini.
~ al , 24 februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H