“Kenapa sih ? Hari ini banyak ngelamun.Kesambet setan tau rasa ! Ayo pulang,aku bawa motor,temenin ke parkiran.”
***
“Misalnya dengan tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.Nah,itulah salah satu cara penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.Apa ada yang mau menambahkan ?”
Hari ke dua. Bu Fitri dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraannya.
Sejauh ini semua berjalan normal.Sarapan pagi,berjalan ke sekolah,duduk ke tempat semula sebelum ada yang menabrak di pintu,atau sebelum seseorang duduk di tempatku
“Iya,silahkan yang di belakang” Bu Fitri menunjuk barisan paling belakang. Kami semua melihat ke arah yang dimaksud. Oh, itu kan Roman, yang kemarin dipilih sebagai ketua kelas.Pantas dia ditunjuk.Dia terlihat tertawa kecil dengan orang di sebelahnya.Loh,itu kan, Bram.
“Iya, silahkan, siapa nama kamu ? Bisa kasih contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari – hari ” Bu Fitri masih menatap tajam ke belakang
“Itu bu…..Anu….misalnya….euuu…..” Aku menahan tawa melihat gelagat bingungnya,begitupun yang lain.
“Siapa nama kamu ?” Bu Fitri masih mengulangi pertanyaan pertamanya
“Roman bu” Jean yang duduk didepannya berkata sambil menahan tawa.
“Sekali lagi kamu bercanda di kelas saya,tutup pintu kelasnya.Dari luar ! Ya,karena gaada yang mau jawab.Ibu pilih dari daftar absen.Sebentar…….Alesha,ada ?